• September 19, 2024

115 tentara dikerahkan ke Liberia yang dilanda Ebola

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Juru bicara AFP meyakinkan keluarga tentara Filipina bahwa tindakan pencegahan telah diambil untuk melindungi mereka

MANILA, Filipina – Angkatan Udara Filipina (PAF) telah mengerahkan 115 tentara ke Liberia, salah satu dari 3 negara Afrika Barat yang menderita wabah Ebola, sebagai pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Letnan Kolonel Ramon Zagala, juru bicara militer, meyakinkan keluarga para prajurit bahwa tindakan pencegahan telah dilakukan untuk melindungi keselamatan pasukan. Dia berkata tmarkas besar militer di Manila memantau situasi dengan cermat.

“Kami ingin meyakinkan mereka bahwa semua tindakan kesehatan dan keselamatan diambil dan dipimpin oleh PBB untuk memastikan bahwa mereka aman dan kesehatan mereka tidak akan terganggu,” kata Zagala.

Pasukan diperintahkan untuk membatasi pergerakan mereka ke kantor dan barak mereka.

“Peringatan kesehatan telah dikeluarkan untuk pasukan yang dikerahkan di sana. Anjuran kesehatan ini berisi langkah-langkah yang harus diikuti oleh seluruh personel yang ditempatkan di wilayah terdampak seperti Liberia,” kata Zagala kepada wartawan, Jumat, 1 Agustus.

“Semua pergerakan yang tidak penting dibatasi. Semua kantor tetap buka tetapi staf harus membatasi pergerakan mereka dari akomodasi ke kantor mereka,” tambahnya.

Hal ini berarti pertemuan dengan komunitas lokal ditangguhkan. “Kecuali jika hal tersebut dianggap relevan dengan rantai komando, semua pergerakan tugas harus dihentikan,” kata Zagala.

Kontingen Filipina dipimpin oleh Kolonel Glicerio Peralta.

Pasukan biasanya dirotasi setiap 10 bulan. Rotasi lainnya dijadwalkan pada bulan September atau Oktober.

Komitmen kami terhadap misi PBB dalam mencapai stabilitas dan keamanan global tidak berubah. Meskipun munculnya (wabah) Ebola, kami akan terus melanjutkannya. Meskipun ada bahaya, kami akan melanjutkan komitmen kami kepada PBB, tentu saja dengan keselamatan dan kehati-hatian,” kata Zagala.

Seorang tentara Filipina meninggal karena malaria di Libera tahun lalu.

Angkatan Bersenjata Filipina juga mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Dataran Tinggi Golan, Haiti, Afghanistan, Pantai Gading, Darfur, Kashmir, Sudan, dan Timor-Leste. (BACA: Bagaimana tentara Pinoy berteman dengan tentara Suriah dan komandan penjaga perdamaian wanita pertama PH di Haiti) – Carmela Fonbuena/Rappler.com

unitogel