• September 20, 2024
12 jemaah haji asal Indonesia meninggal dunia

12 jemaah haji asal Indonesia meninggal dunia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pemerintah Arab Saudi telah membentuk komite untuk menyelidiki penyebab jatuhnya crane tersebut

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Satu lagi WNI teridentifikasi meninggal dunia karena terjatuh derek di Masjid Agung, 11 September.

“Dua belas orang di jemaah meninggal. Jemaah terakhir yang teridentifikasi adalah Janiro Ganumbang Siregar rombongan MES 09 dengan nomor paspor A9106896, kata Ketua Daker Mekah Arsyad Hidayat, Kamis, 8 Oktober.

Proses identifikasi memakan waktu lama karena sebagian jenazah dalam keadaan tidak utuh derek musim gugur Semua jenazah dikuburkan, namun DNA jenazah diambil agar cocok.

Sebelum identifikasi Janiro, berdasarkan Data Kementerian AgamaSebelas WNI tewas dan 42 orang luka-luka akibat tertimpa bagasi derek di Masjid Agung, Jumat 11 September.

Menurut Arsyad, dua korban luka masih dirawat di RS Al-Jaheer Mekkah hingga Kamis 8 Oktober, yakni Tri Murti Ali dan Isnaini Fajariah.

Selain Janiro, Berikut nama-nama korban meninggal dunia:

  1. Iti Rasti Darmini, nomor paspor B0716645, klotter JKS – 023.
  2. Masnauli Sijuadil Hasibuan, nomor paspor B1061545, rombongan MES – 009.
  3. Paspor Painem Dalio Badullah no. B 1258831 PISAU Kloter 8
  4. Paspor Saparini Baharuddin Abdullah Nomor B 1258832 MES Golongan 8
  5. Nurhayati Rasad Usman Paspor Nomor B 0393770 PDG Golongan 4
  6. Paspor Ferry Mauludin Arifin Nomor A 9464489 JKS Rombongan 12
  7. Paspor Adang Joppy Lili nomor B 1197332 JKS Grup 16.
  8. Paspor Sriyana Marjosihono No B1188078 Kloter SOC 27.
  9. Paspor Masadi Saiman Tarimin No. V222619 SUB Grup 38
  10. Siti RukPaspor ayah Abdu Samad no. A2714350 SUB Grup 39
  11. Paspor Darwis Rahim Cogge No B1162671 UPG Grup 018

Pemerintah Arab Saudi telah berjanji untuk menyelidiki penyebab kecelakaan itu derek. Saat ini telah dibentuk panitia untuk melakukan proses penyidikan.

Angin kencang diduga menjadi penyebab jatuhnya kapal tersebut derek di Masjid Agung. Teknisi kontraktor restorasi masjid Saudi Binladin Group mengklaim hal itu derek dipasang secara profesional dan tidak ada tanda-tanda kerusakan teknis pada derek itu. Menurut teknisi, apa yang terjadi adalah “kehendak Tuhan”.

Penilaian berbeda datang dari Irfan al-Alawi, salah satu pendiri Islamic Heritage Research Foundation (Yayasan Penelitian Warisan Islam), salah satu organisasi yang mengkritik proses pemugaran Masjid Agung karena dianggap menghilangkan sebagian peninggalan sejarah di sana.

Menurut Irfan, memang ada unsur kelalaian dalam bencana ini.

“Mereka tidak peduli dengan warisan sejarah. “Mereka juga tidak peduli dengan kesehatan dan keselamatan,” ujarnya.

Haji berlanjut

Terkait dampak bencana ini, pejabat pemerintah terkait yang enggan disebutkan namanya memastikan proses ibadah haji yang dijadwalkan dimulai pada 21 September tidak akan tertunda.

“Tidak ada dampak pada ibadah haji tahun ini, bagian yang terkena dampak akan pulih dalam beberapa hari,” ujarnya.

Untuk menjamin keselamatan jamaah haji, sumber yang sama mengungkapkan bahwa kontraktor telah diminta untuk memeriksa keselamatan jamaah haji. derek lainnya yang masih berada di area masjid. —Rappler.com

BACA JUGA:

situs judi bola online