• September 8, 2024
2 pesawat C-130 TNI AU tiba awal tahun 2016

2 pesawat C-130 TNI AU tiba awal tahun 2016

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Angkatan Udara Filipina memiliki 3 pesawat C-130 operasional dalam inventarisnya, salah satunya sedang dalam pemeliharaan

MANILA, Filipina – Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) selesai pada hari Kamis, 8 Januari, pemeriksaan dua pesawat kargo C-130 yang dibelinya dari AS dengan harga sekitar P2,6 miliar, sehingga memungkinkan untuk pengiriman awal tahun depan.

“Setelah pemeriksaan, Mayor Jenderal (Victor) Bayani menandatangani Surat Penawaran dan Penerimaan atas nama Pemerintah Filipina untuk memperoleh pesawat tersebut, dengan perkiraan tanggal pengiriman pada kuartal pertama tahun 2016,” kata Kedutaan Besar AS. pernyataan pada hari Jumat, 9 Januari.

Pesawat kargo, yang dapat membawa sekitar 100 tentara atau setara dengan beratnya, adalah “salah satu proyek pengadaan penting” Angkatan Udara Filipina (PAF), kata juru bicara Kolonel Enrico Canaya.

Seluruh AFP, Kepolisian Nasional Filipina, dan lembaga pemerintah, khususnya Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (DSWD), mengandalkan PAF untuk memindahkan pasukan dan logistik ke berbagai wilayah di nusantara.

Satu pesawat kargo C-130 baru dilaporkan berharga sekitar P2,2 miliar.

Hanya 3 C-130 yang beroperasi

Akuisisi Angkatan Darat AS akan meningkatkan inventaris C-130 PAF menjadi total 5. PAF saat ini hanya memiliki 3 pesawat C-130 yang beroperasi, salah satunya sedang dalam pemeliharaan.

TNI AU juga menunggu pengiriman 3 pesawat berbadan sedang dan dua pesawat berbadan ringan, masing-masing setara dengan pesawat Fokker dan Nomad.

Keterbatasan pada pesawat jenis ini merupakan tantangan setelah terjadinya topan Yolanda (Haiyan) pada bulan November 2013, kata Canaya. Militer asing, termasuk AS, kemudian mendatangkan berbagai jenis pesawat kargo untuk membantu mendatangkan barang bantuan dan memindahkan korban topan dari provinsi Leyte dan Samar.

Departemen Luar Negeri AS menyetujui permintaan Filipina untuk membeli pesawat kargo tersebut Agustus 2014.

“Penjualan dua pesawat C-130 ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah AS untuk membantu Filipina mengembangkan kemampuan pertahanan teritorial dan keamanan maritimnya, serta meningkatkan kemampuannya dalam merespons bantuan kemanusiaan dan keadaan darurat bencana, yang sering terjadi di Filipina. Filipina,” kata kedutaan AS. – Rappler.com

hk prize