2 situs penghitungan suara paralel diserang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kawal Pemilu dan Kawal Suara menghitung secara paralel perolehan suara pada pemilu presiden Indonesia
JAKARTA, Indonesia – Dua penghitungan suara paralel yang dilakukan secara sukarela selama pemilihan presiden yang sangat memecah belah di Indonesia telah menjadi sasaran peretas selama dua hari terakhir.
Pemantauan pemilu Dan Kontrol suarasitus-situs tersebut, keduanya diprakarsai oleh perorangan, menghitung suara pada formulir C1 – lembar tabulasi dari masing-masing TPS – yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) situs web. (BACA: ‘Crowd count’ suara Indonesia)
Pada hari Rabu tanggal 16 Juli, Kawal Suara – yang memungkinkan relawan mengkodekan penghitungan suara yang tertera pada formulir C1 yang dipindai – mengadakan acara “banjir” serangan.
“Ada ribuan entri data yang sengaja salah ke server kami. Ada yang pasti dihasilkan oleh skrip otomatis,” pendiri Kawal Suara Reza Lesmana menceritakan kepada Rappler sambil menambahkan bahwa penyerangan mulai pukul 14.00-16.00 menyebabkan jumlah pemilih bergeser sekitar 1%.
“Namun, para relawan menyadari hal ini dan mereka mulai bersatu untuk melawan serangan tersebut dengan memverifikasi entri palsu,” kata Reza. “Oleh karena itu, sebagian besar dari ribuan entri palsu menjadi tidak valid dengan cepat. Hanya beberapa jam kemudian jumlah pemilih kembali ke posisi ‘normal’.”
Peringkat “normal” menunjukkan Gubernur Jakarta Joko “Jokowi” Widodo dan pasangannya Jusuf Kalla memimpin dengan lebih dari 52-53% suara dengan hanya di bawah 50% dari formulir C1 yang dihitung. Hal ini relatif konsisten sejak situs tersebut diluncurkan pada hari Sabtu.
Sebaliknya, Kawal Pemilu yang dilancarkan oleh Ainun Najib juga diserang oleh “ratusan” peretas pada Rabu sore, menurut laporan. Laju. Website ini mempunyai relawan yang memberi kode pada formulir C1 dan hanya menampilkan skornya. Serangan tersebut mengakibatkan situs tersebut tidak dapat diakses selama beberapa jam pada hari Kamis.
Pada Kamis malam, situs tersebut kembali aktif, dengan penghitungan terbaru sebesar 99,40% dari formulir C1 yang tersedia menunjukkan bahwa Jokowi dan Kalla memimpin dengan 52,80% suara.
Kedua situs tersebut telah meningkatkan keamanannya untuk mencegah serangan di masa depan.
“Tidak semua orang akan puas dengan sistem transparan seperti ini. Meski diretas, masyarakat sudah tahu hasilnya,” kata Pramono Anung, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mengusung Jokowi. Kompas pada hari Kamis.
KPU akan mengumumkan hasil resminya pada Selasa 22 Juli. – Rappler.com