• November 22, 2024
3 tewas dalam serangan NPA di Lembah Compostela

3 tewas dalam serangan NPA di Lembah Compostela

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Serangan itu terjadi selama penangguhan operasi militer selama sebulan untuk memperingati hari libur

DAVAO CITY, Filipina – Dua tentara dan seorang anggota kelompok paramiliter pemerintah diduga dibunuh oleh Tentara Rakyat Baru di Lembah Compostela pada Senin pagi, 29 Desember, kata militer.

Letnan Satu Vergel Lacambra, kepala Kantor Urusan Umum Divisi Infanteri ke-10, mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin bahwa ketiganya “bersenjata” ketika mereka diserang di Sitio Barigyan di Barangay Candinuyan, Mabini.

Dua tentara dan seorang anggota kelompok paramiliter pemerintah berpakaian sipil sedang mengendarai satu sepeda motor dari Barangay Anitapan ketika mereka ditembak pada hari Senin pukul 09:45 oleh 8 orang yang diduga anggota NPA, kata Lacambra.

Dia mengatakan 10ID “mengutuk keras” apa yang disebutnya sebagai “serangan berbahaya lainnya” yang dilakukan NPA seperti yang terjadi selama penghentian operasi militer selama sebulan (SOMO) yang dimulai pada 18 Desember.

Gencatan senjata yang diumumkan negara berlangsung mulai 18 Desember hingga 19 Januari, namun gencatan senjata Partai Komunis Filipina-NPA hanya dilakukan pada hari-hari tertentu pada hari libur dan kunjungan Paus Fransiskus.

Anggota NPA diperintahkan “untuk menahan diri melakukan operasi ofensif terhadap unit dan personel” tentara, polisi dan kelompok paramiliter pemerintah pada tanggal berikut:

  • 12:01 24 Desember 2014 hingga 26:59 WIB. 26 Desember 2014
  • 12:01 31 Desember 2014 hingga 23:59. 1 Januari 2015
  • 12:01 15 Januari 2015 hingga 23:59 19 Januari 2015

Tanggal 29 Desember tidak termasuk dalam gencatan senjata NPA.

Militer mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut merusak proses perdamaian antara pemerintah dan Front Demokratik Nasional (NDF). (BACA: Partai Komunis mengkonfirmasi pembicaraan dengan pemerintah PH)

“Mereka mengaku mengupayakan perdamaian, namun tindakan mereka jelas bertentangan dengan apa yang mereka katakan,” kata Komandan 10ID Jenderal Eduardo M Año.

“Kami bersimpati dengan keluarga tentara yang gugur dan akan melakukan segala upaya untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan tanpa ampun dan berbahaya ini ke pengadilan,” tambah Año.

Keluarga para prajurit belum diberitahu mengenai kejadian tersebut. – Rappler.com

Keluaran SDY