32 penumpang KM Titian Muhibah masih hilang di Selat Makassar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Belum ada data resmi berapa jumlah penumpang dan awak kapal ini.
BALIKPAPAN, Indonesia – Posko penanggulangan bencana KM Titian Muhibah di markas Desa Tanjung Laut, Bontang, Kalimantan Timur, melaporkan 32 penumpang masih belum ditemukan.
“Sampai saat ini ada 32 penumpang KM Titian Muhibah yang dinyatakan tidak diumumkan dan dilaporkan ke posko oleh keluarganya,” kata koordinator posko Abdul Rachman saat dihubungi Rappler, Senin, 15 Juni.
Ia mengatakan, pihaknya kesulitan mengumpulkan data karena belum ada data pasti mengenai jumlah penumpang KM Titian Muhibah. Menurut dia, data penumpang yang belum ditemukan hanya berdasarkan laporan pihak keluarga.
Sebelumnya, data penumpang KM Titian Muhibah yang tidak ditemukan pada Minggu 14 Juni hanya berjumlah 24 orang. Setelah keluarga korban melaporkan nasib 8 penumpang KM Titian Muhibah yang belum diketahui nasibnya, jumlah korban yang belum ditemukan bertambah menjadi 32 orang.
“Ada 8 nama penumpang KM Titian Muhibah yang dilaporkan hari ini terdiri dari 6 orang dewasa dan 2 anak-anak. “Mereka rupanya berasal dari kampung perairan Tihi-Tihi di wilayah selatan Bontang dan Gusung di wilayah utara Bontang,” kata Rachman.
Menurut Rachman, Badan SAR Nasional (Bazarnas) Balikpapan dan Mamuju serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang masih melakukan pencarian.
Hingga saat ini Basarnas Balikpapan, Mamuju dan BPBD Bontang masih melakukan pencarian dan penggalian informasi. Posko di sini juga terus menjaga koordinasi, ujarnya.
Ia mengimbau kepada keluarga penumpang KM Titian Muhibah yang hilang untuk tidak menyerah dan menunggu hasil pencarian sambil mendoakan keselamatan keluarganya.
Data terakhir di Posko Peduli Bencana Kota Bontang, sebanyak 82 orang penumpang KM Titian Muhibah dinyatakan selamat, 65 orang di antaranya berhasil diselamatkan oleh kapal Amerika USS Rushmore. Sisanya diselamatkan oleh nelayan di kawasan Mamuju, Sulawesi Barat.
Jika ditambah daftar penumpang yang tidak ditemukan sebanyak 32 orang, maka KM Titian Muhibah dengan lebar 4 x 20 meter diduga mengangkut 114 penumpang, ujarnya.
Fokus pencarian tidak lagi dilakukan di tempat tenggelamnya kapal, melainkan mulai bergeser beberapa mil laut. Hal ini didasarkan pada kecepatan angin dan gelombang.
Kembali ke Mamuju dengan kapal feri
Sementara itu, sekitar 40 km penumpang Titian Muhibah yang selamat dipulangkan ke Mamuju, Sulawesi Barat oleh Pemkot Bontang hari ini. Para korban mendapatkan tiket kapal feri gratis yang dikumpulkan oleh Wali Kota, Camat, dan Camat di Kota Bontang.
“Agak mendadak dapat tiket Sabtu-Minggu lalu. Namun, bersama kepala desa dan camat, saya berinisiatif membantu para korban bencana. Alhamdulillahterkumpul hingga 15 juta rupiah dan cukup untuk biaya pengeluaran mengangkut. Mereka tetap ngotot ingin pulang meski baru saja mengalami musibah. “Saya ingin berpuasa bersama keluarga,” kata Adi Dharma, Wali Kota Bontang.
Posko Peduli Bencana KM Titian Muhibah di Kantor Desa Tanjung Laut juga menyerahkan barang-barang sumbangan yang terkumpul kepada para korban sebelum mereka berangkat. Sumbangan berupa pakaian bekas, makanan, peralatan dapur dan berbagai perlengkapan rumah tangga lainnya.
Seperti diketahui, Kapal Titian Muhiba yang berangkat dari Bontang menuju Mamuju dikabarkan tenggelam di Selat Makassar pada Selasa dini hari.
Sebagian besar penumpang selamat dan ada pula yang hilang. Kapal Titian Muhibah merupakan kapal motor yang memiliki izin pelayaran sembako, bukan kapal penumpang. —Rappler.com