4 anggota mengundurkan diri, Tim Transisi melanjutkan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Velix Wanggai, Darmin Nasution, Farid Husain dan Ridwan Kamil mundur dari Tim Transisi. Apa penyebabnya?
Empat orang yang tergabung dalam Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan barunya. Mereka adalah Velix Wanggai, Darmin Nasution, Farid Husain, dan Ridwan Kamil.
Sekarang Kementerian Pemuda dan Olahraga harus mencari penggantinya.
Velix mengundurkan diri karena dia sibuk dan tidak bisa meninggalkannya. Darmin beralasan tidak punya keahlian di bidang sepak bola. Sementara itu, Farid ikut menari Veliks.
(BACA: Inilah Anggota Tim Transisi PSSI)
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga mengundurkan diri pada Rabu 13 Mei 2015 dengan alasan yang sama. Dia mengumumkan pengunduran dirinya melalui Twitter dan Facebook.
Saya telah mengirimkan surat pengunduran diri dari Tim Transisi PSSI, karena kesibukan saya dan keterbatasan waktu sebagai Wali Kota BDG. pic.twitter.com/g4nWb4qQvP
— Ridwan Kamil (@ridwankamil) 13 Mei 2015
Namun Ridwan juga berjanji akan membantu. “Saya akan terus membantu semaksimal mungkin dari jarak jauh berupa pendapat dan saran mengenai reformasi sepakbola yang dekat dengan saya,” ujarnya.
Kementerian Pemuda dan Olahraga menilai kondisi tersebut merupakan hal yang lumrah. Tidak ada kekhawatiran atau ketakutan rencana mereka akan terpengaruh dengan mundurnya empat anggota tim transisi.
Deputi V Kemenpora Gatot S. Dewa Broto justru merasa bersyukur karena mundur saat tim belum bekerja.
“Kami menghormatinya. Kami dari Tim Transisi Kemenpora tidak ingin meminta siapapun untuk bergabung dengan Tim Transisi dalam keadaan terpaksa. Terima kasih, kami tidak bisa memaksakannya, kata Gatot, Selasa, 12 Mei 2015 di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga.
(BACA: Tim Transisi PSSI: Kapolri, Jaksa Agung, dan Panglima TNI sebagai cadangan)
Setelah melihat nama-nama yang mengundurkan diri, Gatot mengatakan Kemenpora akan mencari penggantinya. Untuk mendapatkan nama yang kredibel, dia memperkirakan membutuhkan waktu antara satu hingga dua minggu.
Jika pada akhirnya Kemenpora tidak menemukan hingga tiga nama yang kredibel, besar kemungkinan jumlah Tim Transisi akan dikurangi. “Kalau kurang dari 17 tidak apa-apa,” jelasnya.
Menurut dia, pengurangan anggota tim transisi tidak terlalu mempengaruhi kerja tim. “Apakah kekurangan anggota akan mempengaruhi moral kita? Tentu saja tidak. Pertunjukan harus tetap berjalan”jelasnya.
Kata menteri @imam_nahrawi Tommy Kurniawan memiliki pengalaman mengelola klub sepak bola/futsal. http://t.co/lnrvaLYpWh pic.twitter.com/0HIrMRN51T
— Rappler Indonesia (@RapplerID) 10 Mei 2015
Sementara itu, salah satu anggota Tim Transisi, Ricky Yakobi yang mengetahui hal tersebut mengaku tidak bingung dan semangatnya tidak kunjung berkurang. Dia masih akan melanjutkan.
Semangat Ricky membara untuk memajukan sepakbola Indonesia. Sebagai mantan pemain timnas dan pernah menjadi manajer klub yang berlaga di bawah PSSI, ia tahu betul betapa dalamnya organisasi yang tidak mematuhi peraturan pemerintah.
(BACA: Strategi Tim Transisi Patahkan Kekuatan Lawan, Gaya Menpora)
“Aku masih pergi. “Kita lihat saja nanti bagaimana,” ujarnya saat ditemui terpisah di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selasa.
Hal senada juga diungkapkan anggota tim lainnya, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Sebagai anggota Komite Normalisasi Sepak Bola Nasional, Rudy memahami kondisi sepak bola. Ia juga menilai orang-orang di Tim Transisi memahami cara organisasi dijalankan.
“Kalau dibilang tidak tahu sepak bola, di PSSI banyak sekali yang tidak tahu sepak bola. Tim Transisi juga berfungsi untuk meningkatkan tata kelola organisasi. Tim Transisi memiliki banyak pakar sepak bola. Tim ini sempat mendapat perlawanan karena tidak mengetahui tugas Tim Transisi. “Hal ini harus dijelaskan pada tugas-tugas selanjutnya,” kata Rudy. –Rappler.com