4 Poin Pembicaraan Jokowi dan Obama
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jokowi dan Obama akan membahas toleransi beragama, ekonomi, pasar digital, dan perubahan iklim
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan membahas empat hal dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Senin, 26 Oktober waktu setempat, atau Selasa, 27 Oktober waktu Indonesia.
Pertemuan bilateral tersebut akan diadakan di Oval Office Gedung Putih, Washington DC. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pembicaraan Jokowi dengan Obama akan mencakup empat poin pembahasan.
Indonesia adalah negara yang majemuk
“Yang pertama adalah dengan menganggap Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia, namun sekaligus Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia yang toleran, pluralistik dan lain sebagainya yang tidak dimiliki oleh negara lain, memberikan nilai strategis bagi Indonesia.
“Dengan ini, Indonesia siap berperan sebagai jembatan,” kata Retno dalam konferensi pers di Washington DC, Minggu 25 Oktober waktu setempat.
Ekonomi
Hal kedua adalah isu ekonomi yang menekankan bahwa perekonomian Indonesia merupakan perekonomian terbuka yang siap meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Amerika dan dunia.
Dengan perekonomian terbuka, kata Retno, maka Indonesia akan lebih mudah menjalin kerja sama dengan perekonomian negara mana pun, apalagi jika didukung dengan paket kebijakan yang sangat membantu Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa perekonomian Indonesia adalah perekonomian terbuka.
Pasar digital terbesar di Asia Tenggara
Hal ketiga adalah posisi Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan pendapatan mencapai 12 miliar dolar AS pada tahun 2014.
Angka ini sangat signifikan (peningkatannya) dibandingkan tahun 2013 yang sebesar 8 miliar dolar AS, kata Retno.
Padahal, menurutnya, tidak ada campur tangan pemerintah dalam pencapaian tersebut.
“Jika ada intervensi pemerintah yang diproyeksikan pada tahun 2020, Indonesia akan menjadi seperti itu pasar digital terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
Perubahan iklim
Hal keempat yang akan dibahas adalah isu perubahan iklim, mengingat kedua negara merupakan pemimpin negara-negara besar.
“Sasaran“Karena Indonesia adalah negara besar, kami berharap pertemuan ini dapat membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan dunia,” kata Retno.—Antara Report/Rappler.com
BACA JUGA: