• October 10, 2024

4 Tren Waralaba Masa Depan di PH

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dengan meningkatnya jumlah barang dan jasa waralaba internasional yang memasuki dunia ritel Filipina, ada baiknya untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya

MANILA, Filipina – Dengan meningkatnya jumlah barang dan jasa waralaba internasional yang memasuki dunia ritel Filipina, Ketua Asosiasi Waralaba Filipina Emeritus Samie Lim mengatakan perlunya mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dalam presentasinya di Konferensi Franchise Asia pada hari Rabu, 17 Juli, Lim berbagi 4 tren merek yang muncul di wilayah ini yang mungkin akan hadir di Filipina dalam waktu dekat:

1. Merek makanan melampaui konsep ASEAN

Menurut Lim, Filipina akan segera menerima fenomena regional dalam bisnis makanan: merek-merek yang bermunculan untuk mengkhususkan diri pada masakan internasional.

Yang ada di Singapura berkisar dari layanan cepat hingga tempat duduk yang nyaman hingga model kelas atas. Di dalamnya terdapat kafe berkonsep Hong Kong, bar bir Jerman, dan salon teh terkenal.

Ada kedai kopi Barat, restoran Italia, dan toko roti Prancis yang sebenarnya merupakan merek waralaba Korea.

“Dalam dua tahun ke depan, akan ada lebih banyak waralaba makanan Asia dan ASEAN yang datang secara diam-diam. Hal ini akan membuat industri waralaba makanan kita lebih hidup, tetapi ini juga merupakan sesuatu yang harus dipersiapkan oleh para pelaku bisnis makanan,” kata Lim.

2. Lebih banyak merek fesyen Eropa

Lim mengatakan kita bisa melihat lebih banyak merek fesyen Eropa memasuki pasar.

“Mereka adalah orang-orang Eropa yang datang satu demi satu, beberapa di antaranya yang paling menonjol adalah dari Inggris, Belanda, dan Spanyol. Kami juga melihat beberapa merek sepatu Perancis masuk.”

“Orang-orang Eropa selama bertahun-tahun selalu menunjukkan keraguan terhadap Filipina. Sehingga akhirnya mereka kini mulai menghormati pasar Filipina, khususnya segmen kelas menengah yang sedang berkembang,” kata Lim.

3. Kebiasaan makan sehat semakin meningkat

Merek yang mempromosikan makanan sehat sedang meningkat di seluruh dunia. Salah satu merek, Healthy Café, telah berkembang menjadi waralaba di 9 negara bagian AS, Kanada, Australia, Lebanon, India, Singapura, Maroko, Dubai, dan yang terbaru, Filipina.

Di Indonesia, terdapat peningkatan jumlah restoran kasual sehat yang menggunakan bahan-bahan organik dan tidak mengandung monosodium glutamat atau MSG.

Di Malaysia, ada waralaba es krim bernama ‘Just like it’, yang mengandung 0% lemak, tambahan gula, dan pewarna. Menurut Lim, mereka sedang mencari franchise di Filipina.

4. Teknologi dan ritel

Meskipun konsep ini diperkirakan akan muncul di masa depan, teknologi telah menyusup ke konsep ritel di seluruh dunia.

Di London, terdapat sebuah restoran yang menggunakan E-table, sistem pemesanan makanan interaktif pertama di dunia dengan teknologi proyeksi overhead untuk memberikan pelanggan kendali penuh atas pengalaman bersantap mereka, menurut Lim.

Di Bangkok terdapat sebuah restoran yang bisa memesan melalui layar sentuh dan dilayani oleh robot. Di Tiongkok, memasak pun dilakukan oleh robot.

Di AS, Nordstrom Bloomingdale dan sejumlah toko pakaian lainnya telah memasang stan bernama Meality, yaitu pemindai 3D yang mengukur tubuh Anda dan menentukan ukuran dan gaya merek mana yang paling cocok untuk Anda dalam waktu 10 detik. Anda bahkan tidak perlu melepas pakaian untuk memuat sesuatu.

Di Korea Selatan, TESCO membuka supermarket virtual pertama di dunia atau foto produk ‘e-grocery’ yang ditempatkan di kereta bawah tanah dengan kode QR sehingga pelanggan cukup memindai produk mana yang mereka inginkan.

Dengan pasar waralaba yang diperkirakan akan bertumbuh sebesar 20% pada tahun ini dan 30% pada tahun 2014, kita dapat mengharapkan hal-hal menarik bagi industri ritel Filipina. – Rappler.com

Gaun merah, Gelas anggur, salad, tablet digital gambar dari Shutterstock

HK Pool