• November 27, 2024
5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang ‘Disneyland’ Bogor

5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang ‘Disneyland’ Bogor

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Proyek setara Disneyland rencananya akan dibangun di kawasan wisata Lido

JAKARTA, Indonesia— Dunia Fantasi di Jakarta, The Jungle di Sentul, Trans Studio di Bandung akan kedatangan pesaing baru. Berlokasi di Bogor, proyek besar setara Disneyland akan segera dibangun.

“Sejauh ini belum ada kerjasama resmi dengan Disneyland untuk pengembangan Taman Hiburan di Bali dan Lido, namun tidak menutup kemungkinan kedepannya akan ada kerjasama serupa,” kata juru bicara MNC Arya Sinulingga.

Inilah yang perlu Anda ketahui tentang proyek Bogor ini:

Kolaborasi Donald Trump dan Hary Tanoesuedibyo

Menurut pengusaha dan politikus Hary Tanuesudibyo, grup Media Nusantara Citra akan bekerja sama dengan miliarder Amerika Donald Trump untuk membiayai proyek ini.

Lokasi di Lido

Proyek Taman Hiburan Rencananya akan dibangun Kawasan Wisata Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lahan seluas 2.000 hektare di Lido diakuisisi MNC Group dari Grup Bakrie. Awalnya Grup Bakrie ingin mengembangkan lahan tersebut Taman Hiburan ala Disneyland.

Pembangunan tol Bocimi tengah dikebut

Untuk mendukung proyek ini, MNC Group sedang mengerjakan proyek tersebut Jalan raya Bocimi yang dilakukan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Jabar. Konstruksi akan dilakukan dalam 4 bagian. Ruas pertama adalah ruas Ciawi-Cigombong yang membentang sepanjang 15,35 kilometer. Ditargetkan selesai pada tahun 2017.

Mulai membangun setelah 2018

Saat ini Donald Trump dan Harry Tanoe melalui MNC Land (MNC Group) dan Donald Trump di Indonesia telah sepakat untuk mengembangkan resor mewah di Tanah Lot Bali pada tahun 2016. Rencananya akan selesai pada tahun 2018.

Sementara itu pembangunan Taman Hiburan Kemungkinan akan dimulai setelah proyek di Bali selesai.

Dampak pembangunan terhadap lingkungan

Jangan bersemangat dulu. Menurut pakar tata ruang dari Pusat Kajian Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustandi, pengembang harus mengkaji lebih dalam dampak ekologi kawasan sekitar lokasi.

Pertimbangan yang dilakukan adalah lingkungan hidup, mulai dari topografi, kemampuan tanah, dan sumber daya air.

“Berapa banyak air tanah yang akan diambil untuk kebutuhan kawasan ini juga harus dikaji,” ujarnya seperti dikutip media. — Laporan dari Uni Lubis/Rappler.com

BACA JUGA