5 mitos memasak, terpecahkan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Berikut sedikit hikmah memasak yang mungkin lebih merupakan mitos daripada fakta
(Lihat gambar asli Di Sini.)
MANILA, Filipina – Kita tumbuh dengan banyak tips memasak “rahasia” yang dibagikan oleh seorang teman, anggota keluarga yang menyukai dapur, atau buku masak yang telah dibaca dengan baik. Tapi manakah yang benar-benar berhasil? Sebelum Anda menyiapkan celemek, berikut beberapa mitos dapur Oprah.com yang sudah lama matang.
Mitos 1: Anggur merah dan ikan tidak bisa dipadukan
Penikmat anggur akrab dengan peringatan yang sering dikutip bahwa anggur merah terasa pahit dan metalik saat diminum dengan makanan laut. Pasalnya, anggur merah mengandung tanin, zat organik dari kulit dan biji anggur yang rasanya pahit. Tannie merah seperti cabernet dan merlot bereaksi dengan minyak ikan, yang menjelaskan rasa tidak enaknya. Sebaliknya, daging merah seperti daging sapi dan domba melembutkan tanin dan memberikan rasa buah yang lembut pada anggur merah. Namun tidak semua pasangan anggur merah dan ikan dilarang.
Tip: Triknya adalah memilih kombinasi Anda dengan baik. Anggur merah yang lebih ringan seperti Beaujolais dan Pinot noir sangat cocok untuk ikan.
Mitos 2: Makanan panas harus diangin-anginkan hingga benar-benar dingin sebelum disimpan di lemari es
Tindakan segera setelah sisa panci berisi sup panas mengepul dari makan malam adalah membiarkannya di atas meja atau meja hingga dingin sebelum memasukkannya ke dalam lemari es untuk dimakan lagi. Untuk mempercepat prosesnya, orang membuka tutupnya agar uapnya keluar. Namun hal ini mungkin bukan jalan pintas terbaik karena mikroorganisme yang menyebabkan penyakit bawaan makanan berkembang biak pada suhu antara 40 derajat hingga 140 derajat Celcius. Mereka dapat dengan mudah tumbuh di dalam sup Anda dan merusak makanan berikutnya—belum lagi kesehatan Anda.
Tip: Bagi makanan panas ke dalam beberapa wadah kecil agar lebih cepat dingin.
Mitos 3: Baking powder hanya bertahan 6 bulan
Baking powder dan bahan ragi lainnya mempunyai umur simpan setengahnya, tetapi tidak semuanya menjadi sampah setelah 6 bulan.
Tip: Untuk mengetahui apakah Anda masih bisa menggunakan baking powder, cukup taburkan sesendok baking powder ke dalam secangkir air hangat. Jika membuat air menggelembung, bagus digunakan.
Mitos 4: Tuangkan minyak ke dalam masakan pasta agar mie tidak lengket
Merupakan praktik umum untuk menambahkan sedikit minyak ke mie pasta saat mie melunak di bawah air agar mie tetap enak dan terpisah setiap saat. Tapi Anda mungkin hanya membuang-buang minyak. Kemungkinannya adalah, kecuali Anda memijat setiap potongan mie dengan minyak, minyak dalam air pasta tidak akan membantu.
Tip: Kabar baiknya adalah mie tidak perlu dipisahkan selagi mie melunak di bawah air panas. Anda hanya perlu mengaduknya sesekali dan pastikan sudah menambahkan air secukupnya. Salah satu tip yang cenderung berhasil dan tidak berhubungan dengan mie lengket adalah menambahkan garam ke dalam air untuk membumbui pasta. Setelah ditiriskan, masukkan mie ke dalam minyak zaitun. Saat itulah Anda bisa mengatasi masalah mie lengket.
Mitos 5: Jangan gunakan sabun saat mencuci setrika keras
Aturan umum mengenai panci besi keras adalah tidak memasukkannya ke dalam mesin pencuci piring, tidak membiarkannya mengering sehingga berkarat, dan jauhkan dari sabun. Meskipun dua aturan pertama benar, aturan ketiga belum tentu benar. Jika wajan memiliki cukup minyak untuk memasak, mencucinya dengan sabun tidak akan ada salahnya. Minyak dalam wajan akan cukup untuk mencegah pembersih merusak logam.
Tip: Gunakan garam halal untuk menggosok bagian yang keras pada wajan, lalu panaskan kembali wajan dalam oven dan olesi dengan minyak sebelum disimpan.
Punya tips memasak sendiri? Bagikan dengan kami! – Rappler.com