9 jamaah korban musibah Masjidil Haram akan diberkahi di RS Arafah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dua belas ribu calon jamaah haji Indonesia akan berangkat ke Mina untuk ibadah tarwiyah, sebelum wukuf keesokan harinya
JAKARTA, Indonesia – Kementerian Agama mengumumkan 9 jemaah Indonesia yang terkena dampak bencana Masjidil Haram masih menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi hingga Selasa, 22 September.
Daftar 9 jemaah yang masih dirawat
- Murodi Yahya, 55 tahun, dari SUB Cluster 01 RS Al Noor.
- Zulfitri Zaini bt Zaini, 57 tahun, dari PDG Grup 03 di RS Al Noor.
- Subandi bin Ahmad Sarbini, 50 tahun, dari UPG Grup 16 di Rumah Sakit Al Noor.
- Isnainy Fadjriyah binti Abdul, 44 tahun, dari Gugus SUB 21 RS Zaher.
- Trimurti Ali binti SD Said Abbas, 65 tahun, dari PDG Grup 03 di Rumah Sakit Zaher.
- Zalniwarti binti Munaf, 64 tahun, dari PDG Grup 04 di RS King Abdullah.
- Yanto Sugiyanto Subandi, 52 tahun, dari JKG Grup 22 RS Sisya.
- Rubiah Muhammad, 57 tahun, dari Cluster BTH 13 RS Sisya.
- Iriani Widia Rahmad, 46 tahun, dari Cluster MES 08 RS Sisya.
Berdasarkan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Departemen Kesehatan Wilayah Kerja (Daker) Makkah Thafsin Alfariz, k
sembilan jemaah
akan dimakamkan di RS Arafah.
“Mereka akan dipindahkan ke RS Arafah untuk wukuf di sana,” kata Thafsin di Mekkah, Selasa.
12 ribu jemaah melaksanakan ibadah tarwiyah
Sementara itu, sekitar 12 ribu jemaah Indonesia akan berangkat ke Mina untuk menunaikan ibadah tarwiyah hari ini.
Pada Selasa pagi pukul 07.00 waktu Arab Saudi, jemaah Indonesia secara bertahap akan berangkat ke Arafat untuk persiapan puncak ibadah haji atau wukuf pada Rabu, 23 September.
“Yang tarwiyah harus berangkat lebih awal karena harus menunaikan salat lima waktu, mulai Dhuhur, Asar, Maghrib, Isya, dan Subuh, di Mina,” kata Ketua Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ibadah Kelompok Pembinaan Ibadah Haji (KBIH) PPIH. ) Ali Rokhmad.
Dia mengatakan, pemerintah tidak memfasilitasi perjalanan jamaah untuk menunaikan tarwiyah. Menurut Ali, Tarwiyah bukanlah rukun haji. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah sebagian besar jemaah Indonesia berisiko tinggi.
PPIH lebih fokus mempersiapkan jemaah Indonesia untuk menunaikan puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah pada 9 Zulhidjah atau 23 September. — Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA: