‘Urusan yang belum selesai’ antara guru dan murid
- keren989
- 0
Siapa yang lebih baik di antara dua manajer ‘total football’, Ronald Koeman atau Louis van Gaal?
Sebagai sesama pelatih Belanda, manajer Manchester United Louis van Gaal dan manajer Southampton Ronald Koeman patut berteman. Selain itu, keduanya berada di tim yang sama sebagai direktur pelatih. Namun hubungan keduanya tidak pernah akur.
Pada Minggu, 20 September, saat Southampton menjamu United pukul 22.00 WIB di St Mary’s Stadium, bentrokan keduanya bukan hanya soal taktik. Tapi juga beban emosional.
Bukan rahasia lagi kalau komentar Koeman soal United selalu tajam. Apalagi saat ia mengkritik pendekatan Van Gaal terhadap pemain Setan Merah -julukan United. Koeman selalu menjawab alasan dan alibi Van Gaal soal performa United yang tak seperti di era Sir Alex Ferguson.
Koeman dan Van Gaal pindah ke Inggris pada musim yang sama, 2014-2015. Namun, di Inggris permusuhan mereka terus berlanjut. Saat ditanya jurnalis Inggris soal perseteruannya dengan Van Gaal, Koeman menjawab enteng.
“Hubungan kami baik-baik saja. Ya kalau ketemu saya berjabat tangan. Rasanya sudah cukup, kata Koeman seperti dikutip Mandiri.
Padahal, saat masih dekat, keduanya adalah guru dan murid. Koeman merupakan asisten Van Gaal saat menangani Barcelona pada 1997-2000. Kolaborasi mereka berlanjut ketika Koeman menjadi pelatih Ajax sementara Van Gaal menjadi direktur teknisnya.
Bencana melanda ketika Van Gaal dipecat karena bentrok dengan Koeman. Dari sini mereka berpisah. kata Independen, perpecahan Koeman-Van Gaal bukan karena perbedaan filosofi sepak bola. Tapi politik kantor.
Musim lalu, keduanya kebetulan pindah ke Inggris bersama. Koeman di Southampton sementara Van Gaal di United. Luka lama di antara keduanya belum juga sembuh. Tradisi meminum wine antara dua pelatih usai pertandingan telah beberapa kali gagal di antara keduanya.
Saat Van Gaal muncul di St Mary’s, Van Gaal menolak ajakan minum karena tidak punya waktu. Saat berkunjung ke Old Trafford, Van Gaal terlalu lama mewawancarai wartawan. Koeman menunggu terlalu lama dan pergi ke bus tim. “Bagaimana dengan anggur?” tanya Van Gaal yang datang belakangan.
jawab Koeman sedikit tegang. “Aku harus pergi, Louis. Sama seperti saat Anda berada di St Mary’s,” kata Koeman ke Van Gaal.
Filosofi sepak bola yang sama
Meski bertolak belakang dalam hal persahabatan, namun filosofi mereka hampir sama. Mereka berdua adalah praktisi sekte sepak bola sepak bola total. Keduanya mengandalkan penguasaan bola.
Bersama Southampton, Koeman mampu membangun tim kecil menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di Liga Inggris. Sebelum kedatangan pelatih berusia 52 tahun itu, Southampton sempat terseok-seok di dasar klasemen.
Pada musim 2012-2013 mereka menyelesaikan di peringkat 14 malah terancam degradasi. Semusim kemudian mereka finis di tempat kedelapan. Koeman juga datang. Dia membawa mereka naik satu tempat musim lalu.
Meski tak banyak berkembang, penampilan Koeman mendapat banyak pujian. Sebab sesampainya di sana, pemain-pemain terbaik Southampton hengkang. Mulai dari Luke Shaw pindah ke United hingga Dejan Lovren, Rickie Lambert, hingga Adam Lallana pindah ke Liverpool.
Koeman menjadikan Southampton sebagai tim yang paling sulit ditembus. Mereka merupakan tim dengan pertahanan terbaik kedua di Premier League dengan 33 gol. Jumlah itu hanya mampu disaingi juara Liga Inggris Chelsea dengan 32 gol.
Namun, musim ini Koeman belum meraih apa pun awal yang bagus. Southampton masih berusaha bermain lebih konsisten. Jose Fonte dkk hanya menang sekali dalam 5 pertandingan Liga Inggris.
Awal lebih baik melalui United. Wayne Rooney dkk mengumpulkan 10 poin dari 3 kemenangan, satu kali imbang, dan satu kali kalah.
Duel Koeman dan Van Gaal akan diwarnai perang penguasaan bola. Manakah diantara keduanya yang paling efektif. Pasalnya, baik United maupun Southampton sama-sama tidak produktif meski hampir selalu menguasai permainan.
United hanya mencetak 6 gol, sedangkan Southampton mencetak 5 gol.
Kehadiran Rooney akan menambah kekuatan United. Van Gaal mendapat kesempatan untuk pertama kalinya menduetkan penyerang asal Inggris itu dengan Anthony Martial.
Martial sejauh ini menunjukkan mampu bermain bagus bersama Memphis Depay saat melawan PSV Eindhoven di Liga Champions. Namun, dia belum diuji untuk bermain bersama Rooney. Dengan formasi 4-2-3-1, Van Gaal kemungkinan besar akan menempatkan Rooney tepat di belakang Martial.
Prediksi pemain
Southampton (4-2-3-1)
Stekelenburg; Soares, Fonte, Van Dijk, Targett; Wanyama, Davis; Lingkungan Powse, Tadic, Rodriguez; Pele.
Pelatih: Ronald Koeman
Manchester United (4-2-3-1)
De Gea; Darmian, Smalling, Rojo, Buta; Schneiderlin, Schweinsteiger; Herrera, Rooney, Depay; bela diri.
Pelatih: Louis van Gaal.
—Rappler.com