• September 24, 2024
Dirut Bulog diganti, DPR belum tahu alasannya

Dirut Bulog diganti, DPR belum tahu alasannya

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dirut Bulog telah diganti. Komisi Pangan mengatakan tidak mengetahui alasannya. Kementerian BUMN bahkan enggan berkomentar.

JAKARTA, Indonesia — Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Lenny Sugihat resmi diganti, Senin, 8 Juni 2015. Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membidangi pangan mengaku belum mengetahui alasan dibalik hal tersebut. keputusan ini.

“SSaya tidak tahu alasannya,” kata Kkata Ketua Komisi IV DPR Edhie Prabowo kepada Rappler, Selasa 9 Juni.

“Bagi saya, tidak ada kesalahan luar biasa atau fatal yang perlu diganti,” kata politikus Fraksi Partai Gerindra ini.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat dipecat, Minggu 7 Juni. Rupanya Lenny tak mampu memenuhi target pengadaan beras sebesar 4 juta ton. Sejauh ini hanya total1,2 juta ton beras.

Meski demikian, Edhie mengaku pihaknya tak akan mempermasalahkan lebih jauh pergantian kursi Ketua Umum yang dijabat Lenny yang baru enam bulan dijabat mantan Direktur Pengendalian Risiko Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu.

“Kami tidak akan mengirimkan surat ke pemerintah ya. “Ini hak prerogratif kami, toh sudah diganti,” kata Edhie.

Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti dipekerjakan pada hari yang sama untuk menggantikan Lenny.

Saat dimintai keterangan mengenai pengganti Lenny, Juru Bicara Kementerian BUMN Teddy Poernama enggan berkomentar karena belum mengetahui detail permasalahannya.

Teddy juga mengakui Deputi BUMN Bidang Agribisnis dan Industri Strategis Kementerian BUMN yang membawahi Bulog, Muhammad Zamkhani, tidak memberikan informasi apa pun kepada tim Humas Kementerian BUMN.

Untuk perluasan fungsional

Presiden Joko “Jokowi” Widodo menjelaskan kepada media bahwa perubahan tersebut dilakukan sesuai dengan keinginan perluasan fungsi Bulog.

“Kami persiapkan Bulog untuk mengurus tidak hanya beras, tapi sembilan bahan pokok lainnya di masa depan. Dan untuk mempersiapkan hal tersebut, direktur utama diganti, kata Jokowi, Senin.

Di bawah Dirut baru, Presiden Jokowi juga mengungkapkan pemerintah akan mengamanatkan Bulog untuk tumbuh menjadi pemain utama dalam mendukung ketersediaan sembilan bahan pokok di pasar.

Dengan fitur baru ini, logistik tidak lagi dibebani tugas mencari keuntungan.

Konsekuensi kinerja?

Dari segi kinerja, logistik Belakangan ini, hal ini dianggap kurang optimal.

“Fungsi stabilisasi beras logistik Dengan baik memasok dan harga yang belum optimal, seperti terlihat dari kenaikan harga beras belakangan ini,” kata Ekonom Universitas Indonesia, Berly Martawardaya, mengenai pengganti Lenny.

Lebih lanjut, Berly juga menyoroti proses distribusi beras yang dilakukan logistik. Ia mengangkat distribusi beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang selama ini hanya sampai di tingkat kecamatan, sebagai studi kasus. “Raskin hanya disalurkan ke kecamatan lalu masyarakat mengelola sendiri.

“Ini adalah masa depan logistik membutuhkan menyewa “Mantan pejabat senior supermarket besar yang mempunyai pengalaman sehingga bisa mengatur proses distribusi dengan baik,” saran Berly.

Tetapi Menurut pengamat pertanian Khudori, siapa pun yang ditunjuk menjadi bos baru Bulog, tidak akan bisa mencapai target diberikan pemerintah untuk menyerap 4 juta ton beras dari petani.

Menurut Khudori, pemerintah tidak mendukung Bulog dengan memberikan berbagai instrumen kebijakan kepada Bulog untuk dapat mencapai target tersebut.

Apalagi siapa pun yang ditunjuk menjadi Dirut Bulog, saya tidak yakin target itu bisa tercapai jika instrumen kebijakan pemerintah yang ada tidak mengizinkan Bulog membeli beras sebesar itu, kutip Khudori. Kompas.com.

Menurut Khudori, fungsi Bulog sebagai BUMN tidak boleh hilang dan fungsi Bulog dalam menyerap beras petani sangat bertolak belakang. —Rappler.com

Result SGP