Bungkus Indonesia: 15 September. 2014
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Komentar Yudhoyono tentang RUU Pilkada, penangkapan 4 warga asing yang diduga terkait terorisme, satu lagi tenggelamnya kapal tragis di Maluku Utara dan masih banyak lagi
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait pembahasan RUU Pilkada dan penangkapan 4 warga negara asing di Indonesia karena diduga terkait terorisme menjadi inti rangkuman cerita Indonesia selama satu hari terakhir.
1. Komentar Presiden terhadap RUU Pilkada
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengomentari perdebatan yang masih berlangsung mengenai RUU Pilkada yang berupaya menghapuskan pemilihan kepala daerah secara langsung dan mengembalikan tugas tersebut ke dewan legislatif daerah. Di sebuah Video YoutubePresiden yang akan segera habis masa jabatannya mengakui manfaat pemilu langsung, yang sejalan dengan sistem presidensial, namun ia mengatakan mereka juga memperhatikan dampak buruk yang ditimbulkan dari pemilu tersebut. RUU tersebut, yang telah diusulkan oleh Kementerian Dalam Negeri selama bertahun-tahun, mendapat dukungan di badan legislatif dari koalisi mayoritas partai yang dipimpin oleh Partai Gerindra pimpinan calon presiden, Prabowo Subianto. Partai Demokrat yang dipimpin Yudhoyono seharusnya menjadi bagian dari koalisi tersebut, namun presiden menegaskan dalam video bahwa mereka tidak termasuk dalam koalisi tersebut. Dia mengatakan mereka akan keluar dengan posisi resminya dalam beberapa hari. RUU tersebut mendapat perlawanan luas dari publik dan para pemimpin daerah sendiri, terutama Wakil Gubernur Jakarta, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, yang mengundurkan diri dari Gerindra sebagai protes.
2. Penangkapan polisi 4 warga negara asing yang dicurigai memiliki hubungan dengan ISIS
Unit elit polisi anti-terorisme Densus 88 menangkap 4 warga negara asing yang awalnya diyakini warga Turki, bersama dengan 3 warga Indonesia, di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang merupakan basis operasi teroris paling dicari di Indonesia, pada hari Sabtu. Santoso. Mereka kemudian diketahui telah melakukan perjalanan paspor Turki palsu dan sekarang diyakini berasal dari Turkestan Timur atau Xinjiang di Tiongkok. Keempat pria tersebut sedang diselidiki karena kaitannya dengan Santoso dan kelompok jihad Negara Islam. Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Keamanan, mengatakan Indonesia akan memantau secara ketat warga negara asing dari Timur Tengah yang bepergian ke pusat aktivitas ekstremis, seperti Poso, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Ambon. Baca laporan lengkap Rappler.
3. 14 tewas, 12 hilang akibat tenggelamnya kapal di Indonesia
Sebuah perahu tenggelam dalam cuaca buruk di lepas pantai timur Indonesia pada hari Minggu, menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas dan 12 lainnya hilang, Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara badan nasional penanggulangan bencana, mengatakan kepada Agence France-Presse. Perahu kayu panjang berpenumpang 35 orang itu tenggelam di perairan Kepulauan Sula, Maluku Utara, setelah diterjang gelombang tinggi saat cuaca buruk. “Dari 35 penumpang, 9 orang selamat, 14 orang meninggal dan 12 orang masih hilang,” katanya seraya menambahkan bahwa tim penyelamat yang terdiri dari polisi dan militer sedang mencari korban yang hilang.
4. Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus; pihak berwenang waspada terhadap Gunung Slamet di Jawa Tengah
Gunung Lokon di Sulawesi Utara, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, meletus sebanyak 3 kali pada hari Sabtu, mengeluarkan kolom abu vulkanik yang mencapai wilayah sekitarnya. Di Malalayang, sebuah kecamatan di ibu kota provinsi Manado, masyarakat memakai masker untuk melindungi diri mereka sendiri Jakarta Globe dilaporkan. Sedangkan pejabat setempat dan ratusan ribu warga berada di Jawa Tengah bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya letusan besar Gunung Slamet yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, kata Pos Jakarta.
5. Batam dapat dijadikan provinsi tersendiri
Pemerintah pusat sedang mempertimbangkan untuk menjadikan Batam sebagai provinsi tersendiri guna mengatasi dugaan sengketa kekuasaan antara pemerintah kota Batam dan pengelola Kawasan Perdagangan Bebas Batam (FTZ), Pos Jakarta dilaporkan. Batam merupakan kota terbesar di provinsi Kepulauan Riau dan bagian dari zona ekonomi khusus bersama Singapura. Direktur Jenderal Litigasi dan Regulasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Nasrudin, mengatakan, pemerintah pusat telah membentuk tim untuk mulai merencanakan pembentukan provinsi Batam yang berpotensi muncul 5 tahun setelah selesainya studi kelayakan 2 tahun.