Bagaimana memulihkan keuangan Anda setelah liburan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bukan hanya semangat kerja yang perlu dipulihkan setelah libur panjang
Liburan yang direncanakan dengan baik akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Namun, terkadang liburan juga menyisakan hutang kartu kredit yang tinggi atau tabungan yang minim di bank.
Memulihkan keadaan keuangan setelah liburan memang sulit dan mudah, tergantung seberapa disiplin Anda dan seberapa kuat keinginan Anda. untuk bisa berlibur lagi. Ingatlah bahwa semakin cepat situasi keuangan kita kembali normal, semakin cepat kita dapat mulai merencanakan liburan kembali.
Berikut beberapa tips untuk memulihkan kesehatan keuangan Anda setelah liburan:
1. Batasi penggunaan kartu kredit
Saat Anda sedang berlibur, kurangi penggunaan kartu kredit atau jangan gunakan “kartu plastik ajaib” itu sama sekali. Gunakan kartu kredit hanya untuk pembelian yang masuk dalam anggaran Anda sebelumnya untuk menghindari kejutan ketika Anda membayar tagihan kartu kredit di kemudian hari.
Yeye Adinandra (32), ibu dua anak dan pemilik usaha katering, mengatakan: “Kartu kredit tidak boleh digunakan sama sekali saat bepergian,” kata Yeye.
“Kami hanya membeli kebutuhan sesuai uang yang kami anggarkan sebelumnya. Bayar penuh kartu kredit “Reservasi hotel dan tiket wajib bagi kami, karena sudah dianggarkan terlebih dahulu.”
2. Disiplin mengikuti anggaran
“Saya akan sangat disiplin dan pelit pada diri sendiri jika menyangkut waktu liburan tentang anggaran,ujar Etty Mulyati (30), seorang ibu yang bekerja di salah satu kantor pajak.
“Prioritas pertama adalah mengembalikan terlebih dahulu dana yang digunakan dengan mengambil dari pos liburan sebelum mulai menabung kembali. Tidak ada permintaan maaf!”
Tak bisa dimungkiri, terkadang ada pengeluaran-pengeluaran tak terduga yang membuat kita merogoh kocek melebihi batas anggaran liburan – seperti saat tas yang dicari sedang diskon dan harganya jauh lebih murah dibandingkan jika Anda membelinya di kota Anda. Jika hal ini terjadi, kita harus disiplin untuk mengembalikan dana terlebih dahulu dengan memotong anggaran belanja harian. Jangan korbankan tabungan Anda!
3. Mencatat, mengevaluasi, menata ulang prioritas belanja
Catat semua pembelian Anda dan kurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak penting.
“Untuk bisa pergi berlibur di masa depan dan tetap nyaman, saya punya TIDAK “Saya tidak keberatan mengemas makanan dari rumah untuk waktu yang cukup lama,” kata Etty tentang strategi mengembalikan isi dompetnya setelah liburan.
“Selain itu, pergantian angkutan sehari-hari juga bisa digunakan untuk menghindari biaya-biaya tersebut. “Kalau biasanya naik ojek, lebih cepat dan biayanya Rp 30.000 sekali jalan. Sebaliknya, naik angkot yang hanya Rp 4.000 sekali jalan.”
4. Buat perkiraan perbaikan
Tetapkan anggaran baru untuk 2-3 bulan ke depan, hingga keadaan keuangan Anda kembali stabil. Salah satu cara paling efektif adalah dengan fokus pada kebutuhan dasar dan memangkas pengeluaran gaya hidup.
Misalnya, daripada makan di luar, ajaklah teman dan keluarga untuk datang membawa makanan alias melempar pot. Anda bisa mendelegasikan jenis makanannya kepada setiap teman atau anggota keluarga yang akan hadir, bahkan membuat acara kumpul-kumpul berdasarkan tema yang menarik.
Cara lain adalah dengan menggunakan kupon dari situs diskon seperti Groupon, Ensogo, dll.
Agar Anda tidak mudah tergoda untuk berbelanja, simpanlah kartu kredit di rumah dan gunakan uang tunai saja agar Anda lebih sadar berapa jumlah uang yang Anda keluarkan.
5. Cari penghasilan tambahan
Saatnya memberi ruang untuk barang baru yang Anda beli selama liburan! Bongkar lemari Anda, lalu jual semua yang sudah tidak bisa Anda gunakan lagi.
Ada banyak situs web on line yang bisa digunakan untuk menjual barang bekas anda, untuk mendapatkan penghasilan tambahan setelah hari raya, seperti Garage Sale Ekspatriat Jakarta, MenjualDan Sekenhen
Tips di atas berasal dari Zaitun Langsungsebuah website yang membekali perempuan Indonesia dengan pengelolaan keuangan pribadi.