• November 23, 2024
Barcelona 3-1 Juventus: Blaugrana sendirian di udara

Barcelona 3-1 Juventus: Blaugrana sendirian di udara

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kemenangan ini menjadikan Barcelona tim pertama yang meraih dua treble pada 2008-09 dan 2014-15.

Barcelona tidak bisa dihentikan. Juara Italia Juventus juga tidak bisa menghentikannya.

Klub kebanggaan asal Catalonia itu meraih gelar Liga Champions kelimanya usai mengalahkan Juve 2-1 di Olympiastadion Berlin, Minggu 7 Juni 2015, dini hari WIB.

Kemenangan ini sudah diprediksi Rappler sejak hasil semifinal Liga Champions pada 24 April 2015.

(BACA: Siapa yang Bisa Menghentikan Barcelona?)

Dua gol klub berjuluk Blaugrana itu dicetak Ivan Rakitic saat pertandingan baru berjalan empat menit. Alvaro Morata kemudian merestorasi keunggulan satu gol di babak kedua. Tepatnya pada menit ke-55. Jawaban Juve datang dari sebuah umpan tumit belakang dari Claudio Marchisio hingga Lichsteiner.

Stefan Lichtsteiner kemudian mengirimkan umpan kepada Carlos Tevez yang berada di depan gawang Barca. Namun sepakan Tevez melambung usai ditepis Marc-Andre ter Stegen. Bola dilempar oleh Morata.

Situasi yang sama kuatnya ini membangkitkan semangat Juve. Mereka beberapa kali menciptakan peluang. Sayangnya tembakan bomber sekelas Tevez dan Morata tak mampu menembus gawang Stegen.

Kebuntuan di depan, Barca kembali bangkit. Benar saja, pada menit ke-67, Luis Suarez membawa Blaugrana unggul. Tujuannya dimulai dari pergerakan lari saja Lionel Messi. Messi menendang bola, namun bisa ditepis kiper Gianluigi Buffon. Luis Suarez kemudian memukul bola mental.

Gol ini menambah keunggulan Barca. Neymar mencetak gol melalui sundulan. Namun wasit menganulir gol tersebut karena bola menyentuh tangan Neymar. Perlawanan Juve akhirnya berakhir saat Neymar mencetak gol terakhir pada menit ke-94 di penghujung pertandingan.

Kemenangan tersebut membuat Barca mengoleksi lima trofi Liga Champions yakni pada 1991-1992, 2005-2006, 2008-2009, 2010-2011, dan 2014-2015.

Gelar ini juga menggenapi prestasi tersebut pemenang tiga kali lipat (tiga gelar dalam satu musim) Barca setelah sebelumnya menjuarai Divisi Copa del Rey dan Primera. Ini menjadikan mereka satu-satunya klub di Eropa yang mampu meraih dua kemenangan pemenang tiga kali lipat. Hal tersebut sebelumnya mereka raih pada 2008-2009 saat masih bersama Josep Guardiola.

Laga ini sekaligus menutup keluarnya maestro Barca Xavi Hernandez dengan rekor penampilan di Liga Champions.

Itu sekaligus menjadi trofi Liga Champions pertama bagi pelatih Barca Luis Enrique. Selama masih aktif bermain dan melatih, ia belum pernah sekalipun meraih gelar Si Kuping Besar, julukan trofi Liga Champions. –Rappler.com


slot demo