Kekerasan persaudaraan menyinggung perasaan saya sebagai alumni persaudaraan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Presiden UP Alfredo Pascual buka suara atas kejadian baru-baru ini di UP Diliman yang diduga melibatkan rekan-rekan Upsiloniannya
MANILA, Filipina – Rektor Universitas Filipina (UP) buka suara atas insiden terkait persaudaraan baru-baru ini yang terjadi di kampus UP Diliman dan diduga melibatkan mahasiswa dari persaudaraannya sendiri.
“Saya mengutuk keras segala bentuk kekerasan, terutama yang terjadi di lingkungan universitas,” kata Presiden UP Alfredo Pascual dalam suratnya kepada Dewan Mahasiswa Universitas (USC) Diliman tertanggal 7 Juli. diumumkan pada Kamis 9 Juli.
Dia menambahkan: “Saya menganggap ini sebagai insiden serius dan patut disesalkan yang menyinggung nilai-nilai inti komunitas kita yaitu kehormatan dan keunggulan, serta menjadi anggota alumni persaudaraan.”
Pada tanggal 18 Juni – hari ulang tahun yayasan UP – 10 tersangka bersenjatakan pipa timah dan tongkat baseball menyerang 4 mahasiswa yang diyakini merupakan anggota persaudaraan Alpha Sigma.
Kelima tersangka yang sudah membayar uang jaminan tersebut disebut-sebut merupakan anggota persaudaraan Upsilon Sigma Phi, salah satu persaudaraan tertua di Asia dan organisasi mahasiswa tertua di UP.
Ia tidak memiliki cabang di luar UP, dan salah satu anggota utamanya adalah presiden UP sendiri.
Tidak ada profesi untuk terlibat
USC meminta pernyataan Pascual menyusul kasus pemakzulan yang diajukan terhadap ketuanya JP Delas Nieves, yang juga anggota Upsilon.
Nieves menolak untuk mengundurkan diri dari persaudaraannya meskipun dia mengepalai dewan yang memimpin penyelidikan atas insiden tersebut.
Namun, Pascual kembali menegaskan dalam suratnya bahwa dari segi aturan yang ada, ia “cukup disingkirkan” dari pengelolaan disiplin mahasiswa yang seharusnya menjadi kewenangan rektor unit konstituen.
“Saya hanya terlibat jika ada banding dan tidak ada tulisan ini,” tulis Pascual.
Dengan ditinjaunya kode etik mahasiswa UP Diliman, Pascual meyakinkan mahasiswa bahwa “keadilan diharapkan dapat ditegakkan lebih cepat”. Kode ini bertujuan untuk menyelesaikan kasus disipliner “dalam beberapa bulan”. (BACA: Pemerintahan mahasiswa Hukum UP akan melakukan penyelidikan sendiri atas serangan persaudaraan)
“Bersama Rektor Michael Tan, saya akan terus mengajak mahasiswa kami di UP Diliman untuk mengembangkan budaya non-kekerasan. Pada saat yang sama, saya ingin komunitas UP menyadari mengapa insiden kekerasan, termasuk kata-kata dan tindakan kasar, tidak mendapat tempat di lingkungan suci Universitas,” tambahnya. – Rappler.com