Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dengan hampir dua generasi masyarakat Filipina yang tidak ingat apa yang terjadi di bawah kediktatoran Marcos, pemerintahan Aquino kini menyerukan kepada masyarakat untuk mencoba membantu generasi baru masyarakat Filipina untuk memahami mengapa era darurat militer tidak boleh terjadi lagi. Dalam sebuah wawancara di radio pemerintah dZRB, Menteri Komunikasi Herminio Coloma Jr. mengatakan bahwa selain memastikan pertumbuhan, kemajuan dan stabilitas jangka panjang yang berkelanjutan, pembelajaran dari masa lalu juga harus diberikan kepada generasi muda. “Penting untuk meneruskan kepada generasi muda negara kita pelajaran yang didapat dari pemerintahan darurat militer dan perjuangan memulihkan demokrasi sebagai warisan berkelanjutan kita kepada semua generasi masa depan masyarakat Filipina,” kata Coloma. Tanggal 21 September, Senin menandai 43 tahun sejak mendiang Presiden Ferdinand Marcos memberlakukan darurat militer melalui Proklamasi No. 1081. Dalam sebuah surat terbuka, pengurus Yayasan Bantayog ng mga Bayani, putra mendiang diktator, yang kini menjadi Senator Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. meminta maaf atas korupsi dan pelanggaran yang dilakukan oleh rezim brutal ayahnya. Senator Marcos adalah kandidat potensial untuk posisi-posisi penting di negara tersebut.
Baca tentang deklarasi Coloma tentang darurat militer
Bacalah surat terbuka kepada Senator Marcos dari Heroes of Heroes Foundation