Keluarga Mary Jane pergi berkunjung, membawa surat harapan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Namun mereka juga khawatir ini mungkin kali terakhir mereka melihatnya
CILACAP, Indonesia – Setelah lebih dari 36 jam perjalanan dari Manila menuju Cilacap di Jawa Tengah, keluarga Mary Jane Fiesta Veloso akhirnya bisa menemuinya pada Sabtu, 25 April.
Semua orang bangun pagi hari ini, meskipun rombongan baru check-in ke hotel sekitar pukul 02:00. Ini hari berkunjung.
Celia dan Marites sedang memilah-milah ratusan surat tulisan tangan dari pelajar dan anggota keluarga Filipina, semuanya berisi pesan dukungan untuk ibu dua anak asal Filipina yang sedang menjalani hukuman mati.
“Jangan putus asa,” banyak surat yang berbunyi. “Tetaplah kuat.”
Salah satu surat panjang datang dari seorang Amerika bernama Jeffrey Cox, yang berjanji akan memberikan dukungan finansial untuk anak-anaknya sehingga dia tidak perlu khawatir tentang mereka.
Namun Celia terus mencari dua surat khusus yang ingin ia tunjukkan terlebih dahulu kepada Mary Jane: Surat yang ditulis oleh kedua putranya.
“Aku sangat mencintaimu, Bu. Aku sangat merindukanmu, Mama,” surat Mark Darren yang berusia 6 tahun berbunyi berulang kali.
“Saya bersyukur begitu banyak orang yang berusaha membantu Anda,” tulis Mark Daniel, 12 tahun.
Surat-surat tersebut menawarkan pesan harapan, cinta dan dukungan yang luar biasa.
“Tetapi saya tidak tahu apakah dia punya waktu untuk membaca semuanya,” kata Celia dan mulai menangis lagi.
Setelah berkendara selama 8 jam dalam keadaan hujan dari Provinsi Yogyakarta, tempat Mary Jane awalnya dipenjara, keluarga tersebut tiba di Cilacap, tempat Pulau Penjara Nusakambangan berada. Segera setelah itu, jaksa meminta untuk bertemu dengan mereka.
Mereka mengira hal itu hanya untuk membahas permohonan izin kunjungan hari Sabtu, namun mereka juga diberitahu tentang persiapan eksekusi yang akan dilakukan. Mereka diberi pemberitahuan tentang eksekusi Mary Jane, tetapi dokumen tersebut tidak mencantumkan tanggal.
“Mereka bilang sudah ada janji. Tanggalnya belum diumumkan, tapi sudah ada,” kata Celia. “Aku khawatir ini terakhir kali kita melihatnya.”
Pengacara Mary Jane bergegas mengajukan permohonan peninjauan kasus kedua pada hari Jumat, hari yang sama ketika dia dipindahkan dari Yogyakarta ke Nusakambangan. Namun jaksa mengatakan mereka belum menerimanya.
“Jaksa mengatakan bahwa sampai mereka melihat dokumen baru, mereka berasumsi bahwa permintaan peninjauan kasus telah ditolak,” kata salah satu orang yang hadir dalam pertemuan tersebut kepada Rappler.
Jadi sementara keluarga Mary Jane menghabiskan hari bersamanya di Nusakambangan, pengacara akan bekerja sepanjang hari Sabtu untuk memastikan jaksa menerima salinan resmi permintaan peninjauan kembali kasus tersebut.
Undang-undang Indonesia secara teknis hanya membolehkan satu kali pengajuan banding, namun ada preseden untuk mengabulkan peninjauan kembali kasus tersebut dan hal ini merupakan bagian dari apa yang akan coba ditunjukkan oleh para pengacara.
Pada saat yang sama, perwakilan seluruh kedutaan asing yang warganya termasuk dalam kelompok eksekusi berikutnya dipanggil ke pertemuan dengan jaksa pada hari Sabtu di Cilacap untuk diberitahu tentang eksekusi yang akan datang.
Keluarga Mary Jane dan para pengacara serta aktivis di Cilacap yang mendukung harapannya agar pertemuan tersebut tidak menyertakan pemberitahuan 72 jam yang menakutkan sebelum hari eksekusi. – Rappler.com