Popularitas Jokowi menurun setahun setelah pemilihan presiden
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Namun mayoritas masyarakat tidak setuju jika Jokowi dicopot sebelum masa jabatannya.
Jakarta, Indonesia – Tepat satu tahun rakyat Indonesia menentukan pilihannya dengan memilih Joko “Jokowi” Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia. Bagaimana persepsi masyarakat Indonesia terhadap Jokowi dan pemerintahannya saat ini?
Survei nasional yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap 1.220 responden di 34 provinsi pada Juni 2015 menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia tidak puas dengan kinerja Jokowi selama ini.
“Posisinya saat ini sangat rendah, 40,7 persen. Jauh lebih rendah dibandingkan tingkat persetujuan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun pertamanya yang sebesar 70 persen, kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan saat peluncuran survei di kantor SMRC di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis. (09/07/2015).
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi juga mengalami penurunan dibandingkan saat Jokowi dilantik pada Oktober 2014.
“Saat Jokowi membentuk kabinet, kepercayaan dirinya sangat tinggi yakni 74,5 persen. Namun kini menjadi 54,9 persen. Menurun tajam. Artinya, terjadi penurunan signifikan sebesar 20 persen dalam waktu kurang dari setahun, kata Djayadi.
Namun mayoritas masyarakat tidak setuju jika Jokowi diturunkan sebelum masa jabatannya hanya karena kinerjanya dinilai buruk.
“Masyarakat menilai tidak boleh diturunkan di tengah jalan. Hampir 70 persen masyarakat menyatakan jangan diturunkan. “Hanya 13 persen yang minta turun,” kata Djayadi.
“Masyarakat Indonesia memang publik yang kritis, namun pada saat yang sama publik kritis ini sudah atau belum menjadi publik yang anarkis. “Karena masyarakat tidak ingin pemerintahan yang kinerjanya kurang baik diturunkan di tengah jalan karena tidak baik bagi politik dan demokrasi Indonesia.”
Selain itu, kabinet Jokowi juga dinilai tidak mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi negara, karena banyak kementerian yang mendapat peringkat kepuasan di bawah 1 persen.
Kementerian yang paling disukai masyarakat adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan 27 persen responden menilai kinerja kementerian tersebut baik.
Di peringkat kedua ada Kementerian Agama dengan 8 persen, disusul Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial masing-masing 4,6 persen, serta Kementerian Pertanian 4,2 persen. —Rappler.com