• October 6, 2024
Penjualan kendaraan lesu, pemerintah turunkan uang muka minimum kredit

Penjualan kendaraan lesu, pemerintah turunkan uang muka minimum kredit

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

(UPDATED) Jika Anda berencana membeli kendaraan bermotor secara kredit, sekaranglah saat yang tepat untuk melakukannya.

JAKARTA, Indonesia — (UPDATED) Mulai minggu depan, uang muka minimum pembelian kendaraan bermotor akan diturunkan.

Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, mengatakan ketentuan baru tersebut telah direvisi Pinjaman untuk Nilai (LTV) untuk properti dan kendaraan bermotor sudah ada di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk segera diterbitkan.

“LTV itu baik untuk properti, mobil, dan sepeda motor. “Saya tanda tangan,” kata Agus seperti dikutip media. “Minggu depan (peraturannya) akan keluar.”

Apa itu LTV? Pinjaman untuk Nilai atau sering disebut Pembiayaan menjadi nilai (FTV) adalah rasio pembiayaan yang dapat diberikan bank terhadap nilai agunan, dapat berupa real estate atau kendaraan bermotor. Semakin besar LTV maka semakin kecil pula uang muka yang harus dibayar pembeli.

Saat ini LTV kendaraan bermotor roda dua adalah 75% yang berarti pembeli harus membayar uang muka minimal 25% dari harga sepeda motor.

Untuk kendaraan bermotor roda 3 atau lebih untuk keperluan non produktif LTV-nya 70%, sehingga minimal uang muka yang harus dibayar konsumen adalah 30%. Sedangkan untuk kendaraan bermotor roda 3 atau lebih untuk keperluan produktif LTV-nya sebesar 20%.

Aturan baru untuk mengatasi pasar yang lesu

Industri mobil Indonesia saat ini tergolong suram. Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings mencatat penjualan mobil dan sepeda motor di Tanah Air turun 25% dalam 5 bulan pertama tahun 2015. tahun ke tahun.

Data tersebut juga terkonfirmasi oleh data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo). Menurut GaikindoPenjualan mobil pada Mei 2015 sebanyak 79.236 unit, lebih rendah 2,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 18,2 persen dibandingkan Mei 2014.

Penurunan daya beli konsumen ini diduga disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya inflasi. Pada saat yang sama, depresiasi nilai tukar rupiah memukul produsen karena menaikkan biaya impor komponen ke dalam proses produksi mereka.

Agus mengatakan aturan ini dikeluarkan antara lain untuk meningkatkan penjualan kendaraan bermotor, serta meningkatkan pertumbuhan kredit perbankan di tengah kelesuan ekonomi.

“Karena yang penting bukan LTV-nya, tapi pertanyaan dari orang-orang. “Kemarin kita melihat penjualan sepeda motor turun tajam hingga 35%-36%,” kata Agus. bisnis.com.

Deputi Bank Indonesia ujar Halim Alamsyah Kebijakan pelonggaran LTV diyakini akan meningkatkan kredit konsumsi di sektor perbankan sekitar Rp 80 triliun. Namun ketentuan LTV baru ini hanya diperuntukkan bagi bank yang rasio kredit bermasalahnya di bawah 5%.

Apakah ini akan meningkatkan penjualan?

Ketua Umum Gaikindo I Jongkie Sugiarto tidak yakin peningkatan LTV bisa meningkatkan penjualan kendaraan.

“Berapa penurunannya? Naik dari 30% ke 25% berbeda dengan naik ke 10%. “Kalau tidak signifikan, tidak berpengaruh,” kata Jongkie kepada Rappler, Sabtu 20 Juni.

Selain itu, menurutnya, permasalahan lesunya industri mobil di Tanah Air belakangan ini bukan hanya masalah LTV saja. Permasalahan makro juga perlu segera diatasi untuk membangkitkan kembali industri otomotif Indonesia.

“Pertumbuhan ekonomi kita hanya 4,7%, daya beli masyarakat turun dan rupiah melemah. Pelemahan Rupiah membuat biaya impor dan biaya produksi menjadi lebih tinggi, kata Jongkie.

LTV Kredit Kendaraan Bermotor Turun 5%

Perkembangan pada pekan ini, Bank Indonesia melonggarkan nilai LTV kendaraan bermotor roda dua dan roda 3 atau lebih untuk keperluan non produktif sebesar 5%.

Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/10/PBI/2015 membuat uang muka minimum untuk keduanya turun masing-masing menjadi 20% dan 25%. Tidak ada LTV untuk kendaraan roda 3 atau lebih untuk keperluan produktif — Rappler.com

Data SGP Hari Ini