• October 11, 2024

USA, Jepang harus tahu medan PH

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Presiden Aquino mengatakan AS dan Jepang adalah ‘mitra strategis’ dan mereka harus memahami wilayah Filipina jika terjadi ‘gangguan’.

MANILA, Filipina – Presiden Benigno Aquino III membenarkan rencana pemerintah untuk memberi AS dan Jepang lebih banyak akses ke pangkalan militer Filipina. Dia mengatakan bahwa “mitra strategis” ini harus memahami kondisi wilayah Filipina jika terjadi “gangguan.”

“Hanya ada dua mitra strategis yang kami miliki. Itu adalah Amerika dan Jepang…. Jika kita tidak berkoordinasi dengan mereka dan mempersiapkan sistem kita untuk menghadapi kemungkinan gangguan, menurut saya itu adalah persiapan yang salah. Ini karena tidak adanya persiapan,” kata Presiden kepada wartawan di Filipina, Selasa, 2 Juli.

“Mereka harus tahu medan kita. Kita perlu melatih interoperabilitas,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin mengatakan pemerintah sedang menyusun rencana untuk mengizinkan pasukan AS menghabiskan waktu lebih lama di pangkalan militer Filipina. Dia mengatakan rencana yang sama akan ditawarkan kepada militer Jepang.

Rencana tersebut menuai reaksi beragam.

BACA: Berikan Australia dan ASEAN akses ke pangkalan

Dan hal ini terjadi pada saat yang sulit bagi hubungan Filipina-Tiongkok.

Pada hari Sabtu, 29 Juni, media pemerintah Tiongkok memperingatkan bahwa Filipina harus bersiap menghadapinya kemungkinan “serangan balik haruskah Beijing terus terprovokasi di Laut Cina Selatan (Laut Filipina Barat).

Filipina menuduh Tiongkok melakukan hal itu penumpukan militer “besar-besaran” di Laut Filipina Barat yang disengketakan. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari pertama perundingan tahunan Asia-Pasifik di Brunei, Filipina memperingatkan bahwa taktik raksasa Asia tersebut mengancam perdamaian di kawasan.

Mungkin kita tidak bisa berolahraga di luar wilayah kami. Ini hanyalah keadaan alamiah. Jika ingin memiliki aliansi yang kredibel, harus ada pelatihan timbal balik yang biasanya dilakukan di wilayah kita atau wilayah sekutu,” jelasnya.

Meski demikian, Presiden mengatakan pemerintah akan melakukan segalanya untuk mengupayakan cara damai untuk menyelesaikan konflik.

Filipina memiliki perselisihan teritorial sebelum Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut (ITLOS).

BACA: Hakim tertinggi maritim akan mendengarkan kasus PH melawan Tiongkok

“Itu ada dalam Konstitusi kita. Kami menolak perang sebagai sebuah kebijakan,” tegas Aquino. — Carmela Fonbuena/Rappler

Togel HK