• October 7, 2024
Tiga usulan Menteri Perdagangan Australia untuk Indonesia

Tiga usulan Menteri Perdagangan Australia untuk Indonesia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Mulai dari penguatan sektor jasa hingga kerja sama hingga menyasar pasar ekspor. Masalah kuota impor sapi juga sempat disinggung

JAKARTA, Indonesia — Menteri Perdagangan Australia Andrew Robb mengunjungi Indonesia pada Senin, 21 September 2015 untuk mempromosikan Pekan Bisnis Indonesia-Australia.

Pekan bisnis kedua negara ini akan berlangsung di Jakarta pada 17-20 November.

Dalam kunjungan seharinya ke Jakarta kali ini, Robb dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat, termasuk Menteri Perdagangan RI Tom Lembong.

Robb menggelar jumpa pers saat berkunjung pada Senin sore di kediaman Duta Besar Australia untuk Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan tersebut, anggota Partai Liberal Australia ini menyampaikan sejumlah usulan kepada Indonesia terkait perekonomian dan perdagangan. Apa pun?

1. Mengembangkan sektor jasa

Indonesia perlu memperkuat peran sektor jasa dalam perekonomiannya.

Menurut Robb, berkembangnya sektor jasa akan menciptakan lapangan kerja baru, khususnya bagi tenaga kerja terlatih, dan dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Di Australia, 75 persen produk domestik bruto (PDB) kita berasal dari sektor jasa, begitu pula sembilan dari 10 pekerjaan. “Indonesia seiring dengan perkembangannya juga harus mengembangkan sektor jasa,” kata Robb.

2. Memperbaiki perencanaan ekspor sapi

Robb juga menyarankan agar Indonesia memperbaiki proses perencanaan kebutuhan impor sapinya. Australia memang menjadi sumber utama ekspor sapi bagi Indonesia.

“Sebaiknya kita rencanakan tahun depan, agar kita bisa menyiapkan pasokan ketika ada permintaan di Indonesia. “Jika itu terjadi maka akan banyak peluang bisnis yang muncul,” ujarnya.

Sebelumnya, Indonesia mengimpor 250 ribu sapi dari Australia. Untuk kuartal III 2015, kuota impor sapi hanya 50 ribu ekor.

3. Bekerja sama dengan Australia di pasar ekspor

Robb juga menyarankan agar Indonesia dan Australia menggabungkan sumber daya kedua negara untuk menyasar pasar ekspor.

Dia mengangkat gandum sebagai contoh.

“Anda membeli gandum senilai 1,3 miliar dolar AS dari Australia, kemudian memberi nilai tambah, dan menghasilkan berbagai produk turunannya, beberapa di antaranya juga Anda ekspor.

“Ini adalah model yang bisa diterapkan di banyak bidang lainnya,” kata Robb. —Rappler.com

BACA JUGA:

Data SGP Hari Ini