• September 20, 2024
Mary Jane menceritakan tanggal eksekusi: Selasa, 28 April

Mary Jane menceritakan tanggal eksekusi: Selasa, 28 April

(DIPERBARUI) Mary Jane diberitahu tanggal eksekusinya Sabtu sore, Selasa, 28 April, di hadapan pejabat kedutaan Filipina, hanya beberapa jam setelah reuni dengan keluarganya

CILACAP, Indonesia (UPDATE ke-2) – Kecuali ada upaya hukum pada menit-menit terakhir untuk menyelamatkan pekerjaannya, atau dengan pengampunan ajaib, Mary Jane Fiesta Veloso dapat dieksekusi pada Selasa, 28 April, bersama dengan 8 terpidana lainnya dalam hukuman mati.

Kakaknya, Marites, mengatakan kepada Rappler bahwa dia menerima telepon setelah jam 5 sore pada hari Sabtu, 25 April, dari Mary Jane yang memberitahukan berita tersebut.

Perempuan Filipina berusia 30 tahun yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia mengatakan dia diberitahu tentang tanggal eksekusinya pada Sabtu sore, hanya beberapa jam setelah reuni dengan keluarganya, termasuk kedua putranya. (BACA: Mary Jane kepada putra sulung: ‘Banggalah pada ibumu’)

Pejabat Kedutaan Besar Filipina yang bersama Mary Jane di Penjara Nusakambangan ketika dia diberitahu membenarkan kabar tersebut setelah mereka meninggalkan pulau itu sekitar dua jam kemudian.

Mary Jane bersikukuh bahwa dia tidak bersalah, bersikeras bahwa dia dijebak dan ditipu agar tanpa disadari bertindak sebagai penyelundup narkoba. Dia memohon kepada Presiden Indonesia Joko Widodo untuk hidupnya demi kedua anaknya.

Dalam pertemuan dengan jaksa pada Sabtu pagi, jaksa memberikan pemberitahuan resmi kepada keluarga Veloso untuk melakukan eksekusi, namun tidak disebutkan tanggalnya.

“Hari ini, baru saja, kami baru memberi tahu setiap terpidana, 9 orang kecuali Serge,” kata juru bicara Kejaksaan Agung, Tony Spontana, kepada AFP Sabtu malam, sambil menambahkan bahwa dibutuhkan setidaknya 3 hari sebelum hukuman dijatuhkan. diekspor.

Dia merujuk Warga Prancis Serge Atlaoui, yang diperkirakan termasuk di antara kelompok yang terbunuh, tidak akan disertakan dalam batch mendatang karena ia masih memiliki banding hukum yang belum terselesaikan.

Keinginan terakhir

Menurut pejabat kedutaan, Veloso meminta agar seluruh keluarganya diizinkan bermalam bersamanya di penjara. Dia mengatakan dia juga ingin keluarganya berada di pulau itu pada saat eksekusinya, sehingga mereka siap untuk mengambil jenazahnya.

Apalagi, dia ingin jenazahnya dibawa pulang ke Filipina oleh keluarganya.

Selama 3 hari ke depan dia akan diberikan waktu yang cukup untuk dihabiskan bersama keluarganya. Kakaknya, Christopher, dan mantan suaminya, Michael Candelaria, tiba di Cilacap pada Sabtu malam. Pada hari Minggu dan Senin mereka dapat berkunjung mulai pukul 09:00-18:00. Selasa, jam berkunjung berakhir pada pukul 14.00.

Keberanian anakku. Dia bilang aku menerimanya. Saya lega melihat dia baik-baik saja,” kata Celia, ibunya, tentang kunjungan tersebut. (Putri saya sangat kuat. Dia bilang dia menerima nasibnya. Saya merasa sedikit lebih baik karena saya melihat dia baik-baik saja.)

Sebelumnya, Celia mengimbau Widodo untuk mengetahui kebenarannya terlebih dahulu dan menegaskan putrinya tidak bersalah.

Mengacu pada Mary Jane, Celia berkata, “Dia berkata: ‘Mungkin ini adalah rencana Tuhan bagiku. Jika dia mengizinkan saya untuk hidup, saya akan menggunakannya untuk pelayanan’.” (Dia berkata, “Mungkin ini rencana Tuhan untukku. Tapi jika aku diberi kesempatan untuk hidup, aku akan menggunakan hidupku untuk mengabdi.)

Edre Olalia, dari Persatuan Pengacara Rakyat Nasional, yang mewakili keluarga Veloso, mengatakan mereka berpendapat masih ada harapan selama Mary Jane masih hidup.

Menarik

Untuk menyelamatkannya, pengacara Veloso mengajukan banding kedua pada hari Jumat, 24 April, meminta Indonesia meninjau kembali kasusnya.

Pengacara mengatakan permintaan peninjauan tersebut mencakup bukti tentang Maria Kristina Sergio, tersangka perekrut ilegal dan pengedar narkoba yang diyakini telah menipu Mary Jane Veloso.

Dalam permohonan bandingnya, mereka dapat memasukkan memo dari Komnas Perempuan Indonesia yang menyatakan bahwa Veloso adalah korban perdagangan manusia.

“Ada undang-undang Indonesia tentang perdagangan manusia yang menginstruksikan pemerintah untuk melindungi korban daripada menghukum mereka,” kata Olalia, sekretaris jenderal Persatuan Pengacara Rakyat Nasional (NUPL), setelah berbicara pada hari Rabu 22 April saat bertemu dengan pengacara Veloso di Indonesia. – Rappler.com

Pengeluaran SGP hari Ini