Orangutan dan kedua bayi kembarnya telah dilepasliarkan ke hutan Aceh
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kelahiran orangutan kembar merupakan hal yang jarang terjadi dan merupakan yang pertama di dunia dari dua orang tua yang sama-sama buta.
BANDA ACEH, Indonesia – Orangutan betina yang tadinya buta dan kedua bayi kembarnya dilepasliarkan Senin (5/1) di Kawasan Hutan Lindung Jantho, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Genman Suhefti Hasibuan, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, mengatakan induk orangutan bernama Gober dan kedua bayinya telah berada di kandang dekat Kawasan Konservasi Jantho, sekitar 80 kilometer tenggara ibu kota Banda Aceh, sejak dua tahun lalu. . beberapa minggu yang lalu
“Sebelum dilepasliarkan, mereka harus dikandangkan untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan kondisi hutan,” ujarnya.
Menurut Genman, ketiga orangutan tersebut memerlukan perawatan khusus karena saat diselamatkan Gober di kawasan Langkat, Provinsi Sumatera Utara, ia mengalami kebutaan pada tahun 2011. Kemudian Gober mendapat perawatan dari tim dokter di Rehabilitasi Program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP) Sibolangit. Pusat, Sumatera Utara.
Gober, kini berusia 24 tahun, melahirkan anak kembar saat berada di pusat rehabilitasi SOCP pada awal tahun 2012, katanya, seraya menambahkan bahwa ketiga orangutan tersebut dalam kondisi sehat saat dilepasliarkan.
Nantinya tim SOCP dan BKSDA akan terus memantau perkembangan Gober dan kedua anaknya, jelas Genman seraya menambahkan bahwa Gober sudah bisa melihat.
Direktur SOCP, Ian Singleton beberapa kali mencoba konfirmasi melalui telepon genggamnya, namun tidak aktif.
Tapi, dalam pengarahan media Soal rencana pelepasliaran Scrooge dan kedua anaknya yang dikeluarkan SOCP beberapa waktu lalu, ibu laki-laki dari kedua bayi orangutan kembar itu dikabarkan juga buta.
Kedua bayi tersebut kini berusia tiga tahun. Yang jantan diberi nama Ganteng, sedangkan yang betina satunya diberi nama Ginting.
“Kelahiran orangutan kembar merupakan hal yang jarang terjadi dan merupakan yang pertama di dunia dari dua orang tua yang sama-sama buta,” tulisnya. pengarahan media Itu.
Genman mengatakan, sejak program pelepasliaran orangutan di kawasan hutan Jantho dimulai pada 2011, sudah ada 50 satwa liar dilindungi yang dilepasliarkan.
“Dari hasil pantauan, tingkat keberhasilannya lebih dari 90 persen, namun hingga saat ini belum ada yang melakukan penangkaran,” ujarnya seraya menambahkan bahwa kawasan Jantho dulunya merupakan habitat orangutan.
Sebelum kawasan hutan dijadikan tempat pelepasliaran orangutan, terlebih dahulu dilakukan kajian mendalam oleh pakar flora dan fauna, kata Genman seraya menyebutkan, kawasan konversi tersebut bisa menampung 200 orang utan.
“Sebelum pelepasliaran orangutan di hutan Jantho, tidak ditemukan habitat orangutan di sana, namun dulunya merupakan tempat hidup satwa tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah orangutan di seluruh Aceh diperkirakan antara 4.000 hingga 5.000 ekor yang sebagian besar berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. –Rappler.com