• November 25, 2024
Jokowi berjanji seluruh dana untuk korban longsor Lapindo akan cair pada akhir September

Jokowi berjanji seluruh dana untuk korban longsor Lapindo akan cair pada akhir September

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

2.585 file korban lumpur belum mencair. Jokowi berjanji semuanya akan terbayar bulan depan

SIDOARJO, Indonesia – Pemerintah terus menepati janji mengucurkan dana untuk korban lumpur Lapindo. Setelah janji pencairan menjelang Idul Fitri tahun ini gagal, kali ini Presiden Joko “Jokowi” Widodo turun tangan langsung memastikan pencairan dana kompensasi.

Jokowi menemui warga korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Rabu, 25 Agustus. Ribuan warga hadir. Dia menegaskan, seluruh dana korban akan dicairkan pada akhir September. Total dana yang dikeluarkan untuk korban kali ini berjumlah Rp767 miliar.

“Total dana yang dikeluarkan sebesar Rp 767 miliar. Yang sudah dibayarkan sebesar Rp 155 miliar. Besok ada pembayaran lagi sebesar Rp 164 miliar. Mudah-mudahan tidak ada masalah, kata Jokowi.

Hingga saat ini, sisa santunan korban lumpur Lapindo belum mencapai setengahnya. Hanya 737 file yang dibayarkan. Nilainya sekira Rp 155,7 miliar. Artinya, masih ada 2.585 berkas yang belum terbayar.

Untungnya proses validasi sudah selesai semua. Warga tidak perlu lagi khawatir dengan sisa jumlah yang belum dibayar pemerintah. Sebab, dua pihak yang mengesahkan angka tersebut, PT Minarak Lapindo dan Badan Pengelola Lumpur Sidoarjo (BPLS) sudah merampungkan pendataan.

Kedua belah pihak pun menandatangani kesepakatan seluruh pencairan dana. Tinggal bagaimana BPLS memproses pembayarannya.

Pada Juli lalu, masih ada 3.337 warga yang belum mendapat penggantian. Pada proses validasi bulan itu, yang tuntas hanya 1.544 warga. Saat ini proses validasi telah selesai. Hanya 2.585 file yang belum dibayarkan.

Mahmudah, salah satu korban, mengapresiasi kedatangan Jokowi. Menurutnya, kehadiran Jokowi membuat warga yakin pemerintah serius memberikan bantuan kepada para korban. Sebab beberapa kali pejabat datang ke tingkat menteri, namun janjinya selalu diingkari.

“Sebenarnya presiden tidak salah. Hanya peringkat di bawah, Kamu tahu. Baru-baru ini sudah bisa BPLS harus segera dicairkan. Biar dananya segera disalurkan ke masyarakat. “Kita sudah menunggu selama 9 tahun, tapi untuk sementara masih tetap rumit,” kata Mahmudah.

Jokowi juga meminta warga menggunakan uangnya dengan baik. Dia meminta agar ganti rugi tidak digunakan untuk barang konsumsi. Sebaliknya, dia meminta warga membeli tanah.

“Berapa penghasilan rata-rata warga negara? Rp 300 juta. Itu tidak sedikit. Sangat. Kita manusia mempunyai kebiasaan menyimpan banyak uang ingin mobil baru, telepon berjalan baru. Harus mengerem. “Beli tanah dan rumah untuk masa depan,” kata Jokowi.

Memandangnya beli mobil, jadi ingin menawarkan. Pada akhirnya kerusuhan di tonggo lain untuk membeli semuanya. (Melihat tetangga beli mobil, jadi ingin beli. Akhirnya menular ke tetangga lain yang mau beli semua),” kata Jokowi dalam bahasa Jawa yang disambut gelak tawa mendengarnya.

Pidato Jokowi tidak panjang. Hanya sekitar 15 menit. Ia kemudian melanjutkan kunjungannya ke Trenggalek untuk meninjau pembangunan bendungan tersebut. —Rappler.com

BACA JUGA:


Keluaran SGP