• November 22, 2024

Dalam rangka memperingati seratus tahun Tugu Rizal

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Esai web tentang asal usul dan warisan abadi Tugu Rizal.

MANILA, Filipina – Monumen Rizal di Taman Luneta di Manila memiliki banyak arti bagi banyak orang. Ini adalah sebuah sumber mata pencaharian para fotografer, destinasi wisata bule, tempat nongkrong pasangan kekasih, dan tempat piknik hari Minggu untuk keluarga. Dalam sejarah baru-baru ini, Taman Luneta juga menjadi saksi a masyarakat yang marah dan mengambil sikap bersama melawan korupsi.

Selain sebagai landmark, Tugu Rizal juga berfungsi sebagai “a pada kenyataannya simbol kebangsaan kita.” Dibangun sebagai makam Jose Rizal, bangunan bersejarah ini merupakan jantung dari berbagai peristiwa yang membentuk sejarah dan kemerdekaan negara tersebut.

Pada hari Senin, 30 Desember, negara ini merayakan 100 tahun Monumen Rizal dan 117 tahun kemartiran pahlawan nasional.

Untuk memperingati hari itu, www.gov.phitu Lembaran Negara Resmi Republik Filipina menerbitkan a esai web tentang asal usul dan warisan abadi patung tersebut. Halaman ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Institut Sejarah Nasional, Komite Pembangunan Taman Nasional, pakar arsitektur Perpustakaan Nasional, sejarawan dan pecinta warisan budaya.

“Kami mengundang warga negara kami untuk merenungkan bagaimana warisannya bergema melalui kisah kolektif masyarakat kami,” katanya Juru Bicara Kepresidenan Abigail Valte.

Akar Lunata

Esai web memungkinkan seseorang untuk menavigasi waktu saat menelusuri akar Taman Luneta kembali ke periode Spanyol. Ini menjelaskan konteks sejarah dan arsitektur Intramuros.

UU No. 243 mengizinkan penggunaan lahan publik di Luneta untuk pembangunan patung Rizal. Di sisi lain, UU No. 243 secara resmi menetapkan monumen tersebut sebagai makamnya. Bertahun-tahun setelah kematian Rizal, sebuah monumen didirikan di tempatnya.

Selain sejarah rinci monumen tersebut, halaman tersebut juga menampilkan peta berlapis dari Luneta, “menelusuri evolusi kawasan dari waktu ke waktu, untuk memberikan konteks yang lebih luas terhadap lanskap yang berada di sekitar Monumen Rizal.”

Berdasarkan UU No. 229 seluruh instansi pemerintah diwajibkan menurunkan bendera Filipina setengah tiang untuk memperingati Jose Rizal. Undang-undang yang sama juga melarang pacuan kuda, permainan Jai Alai, dan sabung ayam pada tanggal 30 Desember. dengan laporan dari Raisa Serafica/Rappler.com

SDY Prize