Pemerintah Indonesia akan memulangkan pengungsi Bangladesh
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Terdaftar sebagai migran ekonomi, bukan pencari suaka, 720 pengungsi Bangladesh harus kembali ke negaranya.
JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Indonesia akan memulangkan 720 pengungsi dari Bangladesh dengan menyatakan bahwa mereka bukanlah pengungsi yang layak untuk ditampung.
Pemerintah Provinsi Aceh dan pemerintah pusat terus menangani pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang datang ke Aceh pada pertengahan Mei lalu. Setelah banyaknya permintaan yang datang dari pemerintah daerah mengenai tindakan tertentu yang harus diambil, pemerintah pusat akhirnya memutuskan untuk memulangkan para migran tersebut dari Bangladesh.
(BACA: Tiga Syarat Jokowi Tampung Pengungsi)
Evaluasi terhadap status pendatang di Aceh membuahkan hasil. Berbeda dengan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari konflik di negaranya, para migran Bangladesh ternyata adalah orang-orang yang sedang mencari pekerjaan dan menjadi korban perdagangan manusia. Mereka menghitung ada 720 orang dari total 1.759 pengungsi di Aceh.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memimpin rapat koordinasi bersama Pemerintah Daerah Aceh, United Nations High Committee for Refugees (UNHCR), International Organization for Migration (IOM), Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), subdepartemen terkait, dan berbagai lembaga swadaya masyarakat di Kota Langsa, Aceh, pada Minggu, 24 Mei, dan memutuskan dua tindakan yang akan dilakukan.
“Pertama, bagi pengungsi asal Bangladesh yang menjadi korban migran ekonomi, akan segera dipulangkan ke Bangladesh sebanyak 720 orang. “Duta Besar Bangladesh mengunjungi Aceh Utara dan berencana memulangkan para pengungsi secara bertahap,” kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara BNPB.
Biaya repatriasi akan ditanggung oleh UNHCR dan IOM. Rencananya 720 orang ini akan dibawa ke Medan sebelum ke Bangladesh. Pemerintah berharap repatriasi ini selesai dalam waktu satu bulan.
Kabar baik bagi pengungsi Rohingya. Mereka akan mendapatkan perlindungan sosial dan pemukiman di Indonesia. Upaya tersebut meliputi terapi pemulihan trauma dan penyediaan kebutuhan dasar.
“Pada Selasa (26 Mei) akan diadakan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator PMK (Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan),” kata Sutopo.Saat ini pemerintah sedang menyiapkan Perpres tentang Pengungsi dan Penanganan Pencari Suaka.”
Presiden Joko “Jokowi” Widodo sebelumnya menginstruksikan penyediaan permukiman tidak bersifat permanen. “Relokasi “Dipastikan juga tidak akan bertahan lebih dari satu tahun,” kata Jokowi, Sabtu, 23 Mei.—Rappler.com