• November 25, 2024
BPJS Kesehatan dinilai memberikan dampak positif sebesar Rp18,6 triliun terhadap perekonomian Indonesia

BPJS Kesehatan dinilai memberikan dampak positif sebesar Rp18,6 triliun terhadap perekonomian Indonesia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Berdasarkan riset PDBI, terdapat dampak positif perekonomian akibat pertumbuhan jumlah rumah sakit yang meningkat hingga 35 persen.

JAKARTA, Indonesia – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kerap dikritik sebagai beban negara karena pemerintah, dalam hal ini Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, memberikan kontribusi dari kelompok masyarakat kurang mampu atau yang dikenal dengan istilah Penerima Bantuan Iuran (PBI). ).

Belum lagi biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar pemerintah kepada penyedia layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas.

Namun ternyata program JKN juga memberikan dampak positif yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Pusat Data Dunia Usaha Indonesia (PDBI) dalam penelitiannya yang dilakukan pada tahun 2015 dengan menggunakan data selama pelaksanaan JKN pada tahun 2014.

“JKN selama ini menjadi beban negara, namun kami melihat dampak positif dari JKN. Dapat dilihat di sana dampak ekonomi“, minimal Rp 18,6 triliun,” kata Direktur Jasa Konsultan PDBI Jeffrey Bahar saat pemaparan hasil riset di Jakarta, Selasa, 25 Agustus.

Kontribusi masing-masing komponen dalam program adalah:

  • Industri kesehatan Rp 4,4 triliun
  • Obat-obatan Rp 1,7 triliun
  • Lapangan kerja di bidang kesehatan sebesar 4,2 triliun
  • Pembangunan rumah sakit Rp 8,36 triliun

Masing-masing komponen tersebut berasal dari pertumbuhan jumlah Rumah Sakit yang meningkat hingga 35% selama tahun 2014, akibat meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan bagi pasien BPJS.

“Kemudian kita membutuhkan tenaga dokter dan perawat, minimal 50.000 dokter dan perawat baru dengan dampak ekonomi sebesar Rp4,2 triliun,” kata Jeffrey.

Menurut dia, dampak ekonomi sebesar Rp18,6 triliun belum termasuk dampak turunan positif dari program JKN seperti peningkatan produktivitas.

“JKN juga memberikan akses layanan kesehatan kepada pekerja, sehingga dapat meningkatkan kesehatan pekerja dan mendukung peningkatan produktivitas kerja,” tambah Jeffrey.

Selain itu, menurutnya JKN juga dapat meningkatkan angka harapan hidup (AHH) penduduk Indonesia. Alasannya, JKN memberikan akses terhadap layanan kesehatan yang terjangkau secara umum, sehingga semakin banyak masyarakat yang biasanya enggan berobat, menjadi lebih bersedia berobat, atau mencegah penyakitnya sebelum bertambah parah.

“Program JKN juga berdampak pada penurunan angka kemiskinan karena berkurangnya biaya kesehatan dan pengobatan keluar dari tas yang tinggi,” ujarnya. —Rappler.com

BACA JUGA:

demo slot pragmatic