• October 7, 2024

Apa yang perlu Anda ketahui tentang LRT di Jakarta

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo meresmikan pembangunan proyek angkutan massal transportasi kereta api ringan (LRT) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, hari ini, Rabu, 9 September.

“Hari ini saya nyatakan percepatan pembangunan LRT resmi dimulai,” kata Jokowi.

Apa itu LRT?

LRT, atau kereta api ringan, akan dibangun di Jakarta, menghubungkan ibu kota dan kota-kota satelit seperti Bekasi dan Bogor.

“LRT merupakan moda transportasi massal berbasis kereta api yang ramah lingkungan. Pembangunannya dilakukan dengan cara tinggi di atas tanah milik jalan tol dan non tol,” kata Direktur PT Adhi Karya Kiswodarmawan dalam keterangan pers yang diperoleh Rappler.

Menurut Kismodarmawan, hal ini memungkinkan pembebasan lahan seminimal mungkin sekaligus mengoptimalkan lahan yang sudah dimiliki pemerintah.

PT Adhi Karya Tbk merupakan badan usaha yang ditunjuk untuk membangun infrastruktur LRT.

Kenapa Bekasi dan Bogor?

Hasil survei yang dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung menunjukkan kemacetan yang masuk ke Jakarta paling banyak berasal dari wilayah Bekasi dan Cibubur yakni 64%.

Mengapa LRT, bukan monorel?

Keputusan membangun LRT bermula setelah proyek Monorel Jakarta kembali terhenti. Memang benar, Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mengaktifkan kembali proyek monorel pada Oktober 2013.

Namun karya tersebut dibatalkan oleh penggantinya, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Ahok mengaku tidak bisa menerima usulan pengembang PT Jakarta Monorail untuk membangun depo di Waduk Setiabudi, Jakarta Selatan, dan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ahok lebih memilih membangun LRT dibandingkan monorel.

Menurut Direktur Utama Adhi Karya Kismodarmawan, LRT dinilai lebih umum diproduksi di dunia sebagai monorel.

“Pertimbangannya selain bisa berintegrasi, populasi monorel masih sedikit. Kalau LRT sudah banyak. Selain itu, kami memilih velg besi karena perawatannya lebih murah dibandingkan velg karet. “Monorelnya menggunakan roda karet,” kata Kismodarmawan.

Kapan proyek ini diluncurkan?

Presiden Jokowi (kedua dari kiri) dan Gubernur DKI Ahok (ketiga dari kiri), didampingi pejabat terkait memantau pembangunan LRT di Jakarta dan kota satelitnya.  Foto dari setkab.go.id

Dalam pidato pengukuhannya, Jokowi mengungkapkan telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang percepatan proses proyek LRT pada 2 September 2015.

“Pada tanggal 2 September saya menandatangani proses percepatan LRT. “Sekarang hari ini, 9 September 2015, enam hari setelah saya menandatangani Perpres, kita berkumpul di sini untuk memulai proyek tersebut,” kata Jokowi.

Payung hukum yang pertama adalah Keputusan Presiden No. 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Transportasi Kereta Api Ringan (LRT) Terpadu di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Kedua, Keputusan Presiden No. 99 Tahun 2015 tentang percepatan penyelenggaraan perkeretaapian umum di DKI Jakarta.

Menurut Jokowi, semasa menjabat Gubernur DKI, usulan tersebut pernah dibahasnya bersama Wakil Gubernur Ahok dan Dirut Adhi Karya Kismodarmawan pada akhir 2013.

Dari mana dana pembangunan LRT?

PT Adhi Karya memperoleh persetujuan penyertaan modal negara (PMN) berdasarkan undang-undang no. 3 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 senilai Rp 1,4 triliun.

Adhi Karya juga mendapat suntikan dana dari masyarakat sebesar Rp 1,35 triliun.

Total biaya proyek LRT sebesar Rp 23,8 triliun.

Pembangunan LRT tahap pertama

Adhi Karya akan membangun 2 jalur LRT dengan total panjang 83,6 kilometer. Untuk tahap pertama, nilai investasi ditetapkan sekitar Rp 11,9 triliun.

Tahap pertama meliputi layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. Jalur layanan ini akan terhubung melalui 18 stasiun sepanjang 42,1 km.

Pembangunan tahap pertama dimulai hari ini dan dijadwalkan selesai pada 2018.

Pembangunan LRT tahap kedua

Sedangkan etape kedua akan melintasi Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 km.

Pengerjaan tahap kedua akan dimulai pada kuartal terakhir tahun 2016 dan berakhir pada tahun 2018.

Berapa harga tiket LRT?

Setelah selesai pembangunan, Kementerian Perhubungan (Kementerian Perhubungan) akan mengambil alih Infrastruktur LRT dari kontraktor Adhi Karya.

Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko, pengambilalihan ini dilakukan agar masyarakat tidak terbebani dengan harga tiket yang mahal.

Kemenhub nantinya akan melelang penyediaan fasilitas LRT kepada pihak swasta yang bertujuan untuk menekan biaya harga tiketnya Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per orang.

Tarifnya minimal sekitar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per penumpang, kata Hermanto.

Jika pengoperasiannya ditanggung oleh Adhi Karya, diperkirakan harga tiket LRT berkisar Rp37.500 per orang.

Berapa jumlah penumpang LRT?

Berdasarkan siaran pers yang diterima Rappler, LRT diperkirakan mampu mengangkut 24 ribu penumpang per jam per arah setiap harinya.

Menurut Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan Hermanto, hal tersebut dimungkinkan karena satu rangkaian LRT terdiri dari 3 gerbong dengan total 60 set.

“Satu seri terdiri dari tiga unit. Total ada 60 set. “Ini untuk mengejar kedatangan 2-3 menit (kedatangan KA LRT ditargetkan setiap 2-3 menit),” kata Hermanto.

Berapa kecepatan LRT?

Kecepatan LRT diperkirakan tercapai 60-80 kilometer per jam. Jadi, waktu tempuh masyarakat dari Bekasi atau Cibubur ke pusat kota Jakarta hanya sekitar 30 menit. —Rappler.com

BACA JUGA:

link demo slot