• October 9, 2024
Rela ditampar agar pelanggar hukum sadar

Rela ditampar agar pelanggar hukum sadar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menurut pria ini, pola pendidikan Indonesia berperan penting dalam mengubah mentalitas masyarakat yang sering melanggar peraturan.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Sekelompok anak muda berani mengambil risiko atauuntuk memberi kita pelajaran tentang disiplin. Mereka Adi kuat dan rekan-rekan yang memproduksi video pertunjukan realitas “Minta dipukul”.

Dalam video yang ditampilkan melalui Saluran YouTube Komtung TV Kali ini Kukuh yang bertindak sebagai tuan rumah akan menghampiri para pelanggar aturan, mulai dari pengendara sepeda motor yang melanggar jalur dan berada di trotoar, hingga penumpang KRL Commuter yang duduk di trotoar. tempat prioritas walaupun kamu tidak mempunyai hak.

Pria yang berprofesi sebagai comic ini kemudian melontarkan pertanyaan provokatif kepada pelaku – begitu provokatif sehingga ada risiko pelaku akan marah dan marah. menggoyang (bertepuk tangan) Kuat.

Tujuannya agar yang bersangkutan kemudian menyadari bahwa perbuatannya salah dan merugikan kepentingan umum.

Tentu saja rencana ini tidak selalu berjalan mulus. Tak jarang ada pelaku yang masih merasa benar dan malah kesal dengan tindakan Kukuh dan kawan-kawan.

Meski terkadang dia tidak selalu benar. Dalam video yang terekam di KRL Commuter Line, Kukuh menegur seorang pemuda yang terlihat sehat jasmani karena menempati kursi prioritas. Ia pun menegurnya dan bertanya mengapa ia tidak duduk di kursi kosong lainnya.

Sebenarnya kursi prioritas Siapapun boleh duduk di atasnya, namun bila ada orang lain yang lebih membutuhkan, seperti ibu hamil, orang tua, anak-anak, dan penyandang disabilitas, maka sofa tersebut harus kita berikan kepada mereka.


Akar permasalahannya: Penegakan hukum yang setengah hati

Interaksi yang sering terjadi dengan pelanggar aturan membuat Kukuh memahami akar masalah ini, mengapa ada orang yang sengaja melakukan sesuatu yang tidak sesuai aturan dan merugikan orang lain?

“Banyak yang bilang hal itu terjadi karena faktor pendidikan dan ekonomi masyarakat aha rendah. Namun tidak sedikit juga cerdas dan orang kaya melanggar aturan serupa,” kata Kukuh saat dihubungi Rappler, Senin, 10 Agustus.

“Berdasarkan Wow semuanya terjadi karena penegakan hukum yang setengah hati.”

Menurutnya, banyak pengendara sepeda motor yang melakukan kesalahan namun masih diabaikan aparat keamanan.

“Misalnya yang jelas naik sepeda motor di trotoar itu pelanggaran, tapi tidak ada Itu dia polisi itu mereka secara berkala, bahkan tidak sedikit mengantuk saja,” katanya.

“Dengan begitu, masyarakat (yang melakukan atau tidak) menganggap sepeda motor melewati trotoar adalah hal biasa.”

Jadi apa solusinya?

Menurut Kukuh, idealnya ada mekanisme kontrol yang diciptakan bersama oleh masyarakat sendiri, berupa saling mengingatkan. Sayangnya, menurutnya hal tersebut masih sulit diwujudkan dalam konteks Indonesia.

“Berdasarkan Wowapa seharusnya Selesai ya se-secara sederhana orang Negro Hanya. Masalahnya, mayoritas pola pendidikan kita tidak demikian mengajukan proaktif dalam bersuara,” ujarnya.

Ada yang mau ikuti jejak Kukuh? —Rappler.com

BACA JUGA:


taruhan bola online