• October 19, 2024

Pemerintah akan merilis EO pada pembelian MRT-3 pada bulan Januari

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pembelian kendali MRT 3 juga akan memungkinkan pemerintah melakukan outsourcing pengoperasian jalur kereta api

MANILA, Filipina – Malacañang dijadwalkan mengeluarkan perintah eksekutif (EO) bulan ini yang memungkinkan pemerintah membeli investor swasta di Metro Rail Transit (MRT) Jalur 3.

Sekretaris Departemen Perhubungan dan Komunikasi (DOTC) Joseph Emilio Abaya mengatakan kepada wartawan bahwa persetujuan resmi Presiden Benigno Aquino III melalui EO diperlukan sebelum pemerintah dapat mengambil kendali penuh atas transportasi kereta api massal.

“Saya pikir ini bukan soal negosiasi, ini soal pemerintah yang memutuskan berapa banyak barang yang akan dibeli. Sudah diatur, jadi tidak ada ruang untuk mundur, tapi DOF (Departemen Keuangan) menemukan jawabannya. Perlu EO untuk melaksanakannya, jadi kita tunggu EOnya,” kata Abaya.

Abaya sebelumnya mengatakan pemerintah menginginkan kendali penuh atas MRT-3 sehingga tidak lagi bergantung pada pemegang konsesinya, MRT Corp. (MRTC), tidak perlu mengeluarkan biaya besar setiap tahunnya.

Pada tahun 2010, misalnya, pemerintah membayar MRTC P7,87 miliar, yang dirinci sebagai berikut:

  • Pembayaran sewa ekuitas sebesar P5,29 miliar
  • Biaya pemeliharaan sebesar P1,18 miliar
  • P1,15 miliar pembayaran utang terjamin
  • Biaya asuransi P207 juta
  • Biaya lainnya sebesar P34 juta

Pembelian investor swasta juga akan memungkinkan pemerintah untuk melanjutkan rencananya untuk melakukan outsourcing pengoperasian dan pengelolaan MRT-3.

MRTC kini dipimpin oleh Metro Pacific Investments Corp. (MPIC) dari Grup Pangilinan, setelah membeli saham Fil Estate Group milik keluarga Sobrepeña di perusahaan tersebut beberapa tahun lalu.

Namun, meskipun MPIC memiliki hak suara yang signifikan di MRTC, hak ekonomi di perusahaan tersebut sebagian besar dipegang oleh pemerintah, melalui Bank Pembangunan Filipina (DBP) dan Bank Tanah Filipina (LBP) milik negara.

Fil Estate sebelumnya mendapatkan keuntungan dari MRT-3 dengan menerbitkan obligasi kepada kreditor, terutama DBP dan LBP, dan menyerahkan arus kas jalur kereta api kepada para kreditor tersebut.

Bank-bank tersebut memegang sekitar 80% kepentingan ekonomi di MRTC, namun tidak memiliki hak suara.

Struktur kepemilikan MRT-3 yang rumit adalah hasil dari jaminan finansial yang besar kepada para pendukung kereta api pada tahun 1990an dan upaya berturut-turut untuk menyelesaikan utang yang semakin besar yang harus ditanggung pemerintah menyusul langkah populis untuk menjaga tarif tetap rendah. – Rappler.com

Data HK Hari Ini