• November 28, 2024
Kereta ekspres Djakarta-Bandung yang diambil alih BUMN akan tetap berjalan

Kereta ekspres Djakarta-Bandung yang diambil alih BUMN akan tetap berjalan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan akan melanjutkan proyek ini dengan skema business-to-business.

JAKARTA, Indonesia – Meski Presiden Joko “Jokowi” Widodo membatalkan rencana pembangunan kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung, proyek ini tetap berjalan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan BUMN akan melanjutkan proyek ini dengan skema tersebut bisnis ke bisnis.

Jadi kami dari BUMN membuat konsorsium, sedang kami finalisasi, perundingan sedang kami finalisasi untuk bisa membangun kereta cepat Jakarta-Bandung, kata Rini, Rabu, 9 September 2015.

Konsorsium rencananya akan dipimpin oleh PT Wijaya Karya, beranggotakan PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.

Pemerintah awalnya berniat menggandeng Jepang atau China untuk membangun kereta berkecepatan tinggi ini. Namun, proyek ini kemudian dibatalkan.

Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, ada dua alasan yang melatarbelakangi pembatalan tersebut. Pertama, pemerintah tidak mau menggunakan APBN untuk membangun kereta ekspres.

Kedua, kereta api dengan kecepatan lebih dari 300 km per jam dianggap tidak berguna dengan jarak antar stasiun yang pendek. Kecepatan maksimal yang bisa dicapai diperkirakan hanya sekitar 200 kilometer.

Namun Rini punya pendapat berbeda. Ia menilai kereta ekspres ini masih bisa direalisasikan.

“Kita menganalisa (kecepatan), pokoknya 250 -350 km per jam. Jadi kita lihat biaya– miliknya. Kalau dilihat relnya sampai sekarang yang 250-350 sama saja, bedanya sinyal Sama seperti tautan stok. Jadi kami menyelesaikan keretanya.”

Rencana Rini, ada lima stasiun yang akan menghubungkan Jakarta dengan Bandung: Gambir, Manggarai, Walini, Bandung Kopo, dan Gede Bage.

Tiongkok akan ditunjuk?

Meski sudah dalam tahap finalisasi, namun masih banyak hal yang belum jelas. Rini mengaku belum mengetahui kapan proyek ini akan dilaksanakan.

Masih belum jelas siapa yang akan ditunjuk untuk memasok kereta tersebut, apakah China atau Jepang. Rini sebelumnya mengatakan jika proyek itu diberikan kepada BUMN, ia akan merekrut China.

“Kalau kita dipercaya membangun kereta berkecepatan tinggi, itu semua investasi dari badan usaha yang bekerja sama dengan China. Jadi sebenarnya tidak ada beban bagi pemerintah, kata Rini, seperti dikutip Liputan6.com.

“Dari pihak BUMN, saya pemegang saham BUMN, jadi ya usulannya ada di China.” — Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran SGP Hari Ini