• November 25, 2024
Obat lolipop beredar di Bogor, sebagai antisipasi Bandung

Obat lolipop beredar di Bogor, sebagai antisipasi Bandung

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Bisa jadi permen ini beredar di Kota Bandung, para pengedarnya pasti ingin merugikan generasi bangsa bagaimanapun caranya.

BOGOR, Indonesia – Meski belum ada laporan penemuan di Bandung, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bandung mengharapkan peredaran narkoba lolipop.

“Sejauh ini kami belum menemukan kasus tersebut, tapi kami harapkan,” kata Yeni Siti Saodah, Kepala BNN Kota Bandung. Di antara, Selasa, 25 Agustus. Dulu sabu dibungkus permen dan ditangani Polrestabes Bandung.

Yeni mengatakan, dirinya akan meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan Bandung untuk mengambil sampel jenis permen yang diduga mengandung narkoba.

“Bisa jadi permen tersebut beredar di Kota Bandung, para pengedarnya pasti ingin merugikan generasi bangsa bagaimanapun caranya.”

Menurutnya, Bandung merupakan salah satu kota dengan pengguna narkoba yang tinggi di Jawa Barat. Pada tahun 2014, terdapat 555 kasus narkoba yang ditangani.

Beredar di Bogor

Kisruhnya kasus ini bermula dari ditemukannya permen lolipop berisi ganja dan sabu di Bogor.

“Kami menemukannya saat anggota kami menemukan seorang anak sekolah dasar sedang makan permen. Kami juga menyelidiki asal usul permen tersebut. Bagi mereka yang sedang hamil ganja atau ganja, kami mendapatkannya di Bogor. Tapi kalau mengandung sabu, katanya diproduksi di Belanda, kata Nugraha Setia Budhi, Kepala BNN Kabupaten Bogor.

Harga satu bungkus permen Rp 1.000, terjangkau untuk anak sekolah. Kemasannya sama dengan lolipop biasa. Perbedaannya hanya bisa dilakukan dengan pengecapan atau uji laboratorium.

“Memang murah kalau mempertimbangkan faktor ekonomi. Namun dampaknya terhadap generasi muda kita sangat berbahaya, ujarnya.

Akibat yang ditimbulkan bagi anak-anak yang mengkonsumsinya adalah kecanduan, kerusakan fungsi otak, hati dan lambung.

Meski sosialisasi tentang bahaya narkoba sudah dilakukan sejak lama, Budhi mengatakan perlu sosialisasi khusus mengenai “inovasi” narkoba berbentuk permen ini di kalangan pelajar.

“Selain sosialisasi terus menerus, kami juga akan melakukan razia secara terbuka dan tertutup,” kata Budhi.

Ia mengimbau para orang tua untuk mencermati perubahan drastis pada perilaku anak. Anak pengguna narkoba cenderung pendiam, atau sebaliknya, anak yang pendiam bisa menjadi hiperaktif. — Rappler.com

BACA JUGA:

Result SGP