• November 26, 2024

The wRap Indonesia: 9 Maret 2015

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kekhawatiran terhadap 16 WNI yang hilang di Turki, keluarga mengunjungi warga Australia yang terpidana mati di Indonesia, desakan Jokowi untuk memprotes aksi mata-mata Selandia Baru, dan masih banyak lagi

JAKARTA, Indonesia – Rangkuman cerita hari ini dari Indonesia menyoroti kekhawatiran mengenai nasib 16 WNI yang hilang di Turki dan perkembangan terkini terkait eksekusi terpidana narkoba yang dijatuhi hukuman mati.

1. Hilangnya 16 WNI di Turki yang dikhawatirkan bergabung dengan ISIS

Enam belas WNI yang hilang di Turki dikhawatirkan bergabung dengan Negara Islam (ISIS) di Suriah. Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengakui kemungkinan itu pada hari Sabtu, menurut Tempo.co, namun menambahkan “sejauh ini belum ada informasi akurat terkait hal itu”. Ke-16 orang tersebut adalah bagian dari grup tur beranggotakan 25 orang yang tiba di Turki pada 24 Februari. Sesampainya di Istanbul, 16 warga Indonesia keluar dari rombongan dengan alasan ingin bertemu kerabat di Tanah Air. “Mereka berjanji akan kembali. Namun hingga 4 Maret 2015 (akhir tur) mereka tidak muncul di bandara,” kata Davy Batubara, CEO Smailing Tour, dilansir dari Antara. Viva.co.id. “Mereka terdiri dari tiga keluarga, termasuk empat anak, dan dua orang yang tidak memiliki hubungan keluarga.”

2. Keluarga mengunjungi warga Australia dalam pemakaman di Indonesia

Keluarga dari dua pengedar narkoba Australia yang menghadapi hukuman mati di Indonesia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, mengunjungi mereka pada Senin, 9 Maret, di pulau penjara Nusakambangan di mana mereka akan dibunuh. Kakak Sukumaran, Chinthu, mengatakan dia dan ibunya Raji serta saudara perempuannya Brintha “sedang menunggu dan menghitung hari”. “Kami sudah diberitahu bahwa dia baik-baik saja, jadi kami hanya ingin melihatnya sendiri, hanya untuk memastikan, dan memberi tahu dia bahwa kami mencintainya,” katanya. Pengadilan akan mendengarkan banding hukum terakhir yang diajukan oleh pasangan tersebut pada hari Kamis – sebuah banding terhadap penolakan pengadilan di Jakarta atas upaya mereka untuk menentang keputusan Jokowi yang menolak permohonan grasi mereka. Jokowi masih bungkam mengenai eksekusi yang akan dilakukan, namun ia mengatakan dalam sebuah wawancara pekan lalu bahwa ia mungkin bersedia menghapuskan hukuman mati di masa depan, jika masyarakat mendukungnya.

3. Jokowi didorong untuk memprotes tindakan mata-mata Selandia Baru

Fadli Zon, wakil ketua DPR, pada hari Senin mendesak Jokowi untuk memprotes laporan aktivitas mata-mata Selandia Baru terhadap perusahaan telepon Indonesia, Telkomsel. “Kita harus mengkritik penyadapan ini,” kata anggota parlemen dari partai oposisi, Gerindra kantor berita negara Antara, menyebutnya sebagai “pelanggaran kedaulatan kami”. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah tidak akan mengajukan protes atas tuduhan spionase tersebut karena “tuduhan tersebut tidak dapat dibuktikan.” Apalagi, kata dia, kasus mata-mata di Indonesia ini bukan kali pertama terjadi, dan saat ini sangat mudah untuk melakukan penyadapan karena kemajuan teknologi. “Kami juga menguping, BIN (Badan Intelijen Negara) juga menguping. Jadi berhati-hatilah. Jika ada yang ingin membicarakan hal-hal rahasia, temui saja langsung atau gunakan anti-spyware.”

4. Jokowi di Aceh untuk kunjungan dua hari

Jokowi tiba di Banda Aceh pada hari Senin untuk kunjungan dua hari yang akan menemuinya pada upacara peletakan batu pertama waduk Krueng Keureutoe senilai Rp1,7 triliun ($130 juta) di kabupaten Aceh Utara. Jokowi juga dijadwalkan berkunjung Anak usaha Pertamina Gas, PT Perta Arun Gas di Lhokseumawe, dan meninjau pembangunan yang lebih kecil waduk di Teluk Sabang. Ia juga diperkirakan akan mengungkap logo peringatan kemerdekaan Indonesia ke-70 pada hari Selasa Monumen Kilometer Nol di Pulau Weh, titik paling barat Indonesia.

5. Penonton JavaJazz menggila karena Jessie J.

Penyanyi asal Inggris Jessie J. membuat penonton Java Jazz Festival heboh pada Minggu malam dengan melepas bajunya di atas panggung. Jessie J. bersama Christina Perri termasuk di antara artis asing yang sangat dinantikan di festival musik 3 hari di Jakarta Pusat, yang menampilkan hampir 60 penampilan dari artis lokal dan asing. Artis asing lainnya termasuk grup instrumental pemenang Grammy Snarky Puppy, pemain terompet dan penyanyi New York Jumaane Smith, bassis Kanada Alain Carron dan penyanyi bossa nova Jepang-Brasil Lisa Ono, menurut Jakarta Globe. – Rappler.com


Pengeluaran SGP hari Ini