• October 10, 2024

Daftar kisruh Indonesia-Malaysia yang menimbulkan kekacauan

Iklan-iklan yang menyebutkan pemecatan pekerja rumah tangga Indonesia di Malaysia menambah daftar panjang konflik kedua negara

JAKARTA, Indonesia – Bertetangga dekat, Indonesia dan Malaysia kerap berkonflik di berbagai bidang, mulai dari persoalan budaya seperti lagu daerah, batik, hingga persoalan kompleks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan perebutan pulau.

Tak lama berselang, konflik keduanya kembali meningkat. Sebuah iklan peralatan kebersihan di Malaysia mendorong masyarakat Malaysia untuk membeli produk mereka dan memecat pembantu rumah tangga Indonesia. Tak lama kemudian, iklan tersebut dibanjiri kritik, tidak hanya dari masyarakat Indonesia yang marah, namun juga penolakan resmi dari pemerintah Indonesia.

Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur mengirimkan nota protes ke Malaysia meminta Malaysia melarang iklan tersebut. (BACA: ‘Pecat Pembantu Indonesia Anda’: KBRI protes iklan perusahaan Malaysia)

Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, mengatakan meski belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Malaysia atas nota protes tersebut, namun langkah konkrit sudah diambil.

“Iklan, termasuk yang ada di situs web (perusahaan) sudah ditarik semuanya,” kata Hermono kepada Rappler Indonesia, Kamis, 5 Februari 2015. “Dia harus membuat permintaan maaf publik Juga. Kita tunggu dulu.”

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna M. Laoly mengingatkan Malaysia untuk menghormati TKI yang bekerja di sana.

“Jadi para pekerja migran kita di sana telah memberikan kontribusi positif bagi negara tersebut. “Kami berharap bisa saling menghormati,” kata Yasonna seperti dikutip Kantor Berita AntaraKamis 5 Februari 2015.

Yasonna berharap kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia dapat mempercepat penyelesaian masalah tersebut.

Bukan pertama kalinya

Yasonna mengingatkan Malaysia, kisruh yang membuat marah warga Indonesia dan pemerintah ini bukanlah yang pertama.

Sebenarnya kejadian seperti ini bukan kali pertama terjadi, tapi sudah beberapa kali terjadi, kata Yasonna kepada Antara.

Rappler Indonesia menyebutkan 9 permasalahan yang menjadi penyebab konflik antara Indonesia dan Malaysia:

1. Pertempuran Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan

Perselisihan ini bermula pada tahun 1967 ketika kedua negara dalam pertemuan menyadari bahwa mereka masing-masing memasukkan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan ke dalam wilayah kedua negara. Kedua negara kemudian sepakat bahwa kedua pulau tersebut dalam kondisi status quo. Pemerintah Indonesia marah ketika mengetahui Malaysia membangun resor di sana. Pada tahun 1998, perselisihan tersebut dibawa ke Mahkamah Internasional. Pada tahun 2002, Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia.

2. Reog Ponorogo

Pada tahun 2007, warga Ponorogo, Jawa Timur, dibuat berang ketika mengetahui bahwa tarian Barongan yang ditampilkan di situs Kementerian Kebudayaan Malaysia mirip dengan seni pemerintahan Ponorogo.

3. Lagu Rasa Sayange dari maluku

Malaysia mengklaim lagu tersebut Rasakan sayang, namun konflik tersebut tidak berlangsung lama. Menteri Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Rais Yatim mengakui lagu tersebut milik Indonesia pada 11 November 2007.

4. Batik

Pada tahun 2009, Malaysia mengklaim batik sebagai kerajinan asli negaranya. Konflik ini terselesaikan setelah UNESCO mengakui batik Indonesia.

5. Tari Pendet Bali

Geger kembali terjadi ketika tari Pendet Bali ditampilkan dalam iklan pariwisata Malaysia pada Agustus 2009.

6. Rendang Sumatera Barat

Pada tahun 2012, mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan bahwa beberapa produk budaya asli Indonesia tercatat dalam Undang-Undang Warisan Nasional Malaysia, termasuk rendang, makanan asal Sumatera Barat.

7. Tarian Tor-Tor dan Alat Musik Gondang Sambilan Sumatera Utara

Saat Malaysia menuntut tarian Tor-Tor dan alat musik Gondang Sambilan, politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyarankan agar Malaysia dibom.

“Kita harus mewujudkannya sesekali terapi kejut,” katanya seperti dikutip media daring tahun 2012.

Saat itu, Rais Yatim berencana mendaftarkan keduanya ke dalam Undang-Undang Warisan Nasional.

8. Membangun mercusuar di Indonesia

Awal tahun lalu, pemerintah Malaysia membangun mercusuar di perairan Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Setelah mendapat protes dari pemerintah Indonesia, Malaysia akhirnya membongkar mercusuar tersebut pada Oktober 2014.

9. Permasalahan buruh migran yang tidak ada habisnya

Renggangnya hubungan kedua negara terkait permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia seakan tak kunjung usai. Beberapa kasus penyiksaan, gaji yang tidak dibayar, upah rendah dan tidak adanya hari libur menyebabkan pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman pekerja migran selama dua tahun.

Apakah ada hal lain yang dapat Anda tambahkan ke daftar ini? Menurut Anda, mengapa kisruh yang menyebabkan rivalitas kedua negara tak kunjung terselesaikan? Rappler.com


link alternatif sbobet