Ketua KPK Saut Situmorang diperiksa terkait dugaan pencucian uang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Saut membantahnya dengan mengatakan perusahaannya hanya digunakan untuk mendapatkan akses jurnal
JAKARTA, Indonesia—Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Badan Intelijen Nasional (BIN) Saut Situmorang diduga melakukan pencucian uang di perusahaan pribadinya PT Indonesia Cipta Investama.
“Apakah Anda pemilik perusahaan PT Indonesia Cipta? Apa saja kegiatannya?” tanya anggota panel Betti Alisjahbana saat wawancara akhir seleksi calon pemimpin di Kementerian Sekretariat Negara, Rabu, 26 Agustus.
“Iya bu. Pihak perusahaan belum melakukan kegiatan apapun. Hanya untuk saya sebagai.” pelatihan dapatkan informasi menggunakan nama perusahaan ini. Jadi kamu bisa masuk masyarakat (masyarakat),” kata Saut.
“Jadi, Anda menciptakan perusahaan ini untuk dimasuki masyarakat. Tidak ada agenda intelijen?” tanya Betty.
“Tidak ada. “Berbahaya Bu,” jawab Saut.
Pertanyaan soal perusahaan pribadi Saut kemudian dilanjutkan pakar pencucian uang Yenti Ganarsih.
“Perusahaannya jelas, Pak? “Karena ada masukan kepada kami bahwa perusahaan itu tidak jelas dan diduga melakukan (praktik pencucian uang),” ujarnya.
“Saya sudah menjawabnya, Bu. Tidak ada apa-apanya. “Saya akan mati jika itu terjadi,” kata Saut.
Perusahaan tidak aktif
Saut mengaku perusahaannya tidak ada aktivitas.
“Hanya untuk mendapatkan informasi. Ginnyjika Anda ingin mengakses informasi itu, Anda harus melakukannya panggilan langsung dari perusahaan Apa PerusahaanItu dia. Itu saja,” katanya.
Menurutnya, informasi tersebut digunakan untuk mendapatkan akses terhadap jurnal-jurnal terkait intelijen yang digunakannya untuk mengajar.
“Ini jurnal, kan? Ilmu intelijen di Indonesia belum berkembang. Saya mengajar di UI (Universitas Indonesia). Setiap tahunnya mereka mempunyai kegiatan. “Ada seminar, ada konferensi,” ujarnya.
Meski resmi terdaftar, perusahaan ini tidak memiliki laporan keuangan.
Mobil mewah dan nomor plat cantik
Panel juga menanyakan tentang mobil Jeep Rubicon senilai lebih dari Rp 1 miliar yang dibelinya, serta nomor plat cantik yang digunakannya, B S4 UTS.
“Saya tidak bayar, gratis,” katanya.
Panel juga mengungkapkan karena membeli mobil tersebut, ia dimarahi Luhut Panjaitan, orang terdekatnya.
“Saya tidak suka mobil itu. Istri saya menyukainya. “Anak-anak saya juga tidak mau naik mobil,” ujarnya. —Rappler.com
BACA JUGA: