‘Behind 98’ bukanlah film politik
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Film ‘Di Balik 98’ bukanlah film sejarah atau memiliki unsur politik yang kuat atau upaya mengusut tuntas peristiwa Mei 98
Aktor kawakan Lukman Sardi kini berkiprah di balik layar sebagai sutradara film ‘Di Balik 98’, sebuah drama keluarga dan cinta yang terinspirasi dari tragedi Mei 1998, saat mantan Presiden Soeharto lengser.
Meski sarat sejarah dan politik, Lukman enggan menyebut film pertamanya sebagai sutradara sebagai film sejarah.
Di akun Twitternya, pada 4 Januari 2015, Lukman mentweet, “Pada dasarnya sebuah film Di belakang 98 adalah film drama keluarga, kemanusiaan, dan romantis yang berlatar belakang peristiwa Mei 98.
“Film Di belakang 98 bukan film sejarah atau film dengan unsur politik kuat atau mencoba mengusut tuntas peristiwa Mei 98. Faktanya, di film tersebut Di belakang 98 “Ini memiliki unsur humanistik yang sangat kuat karena itulah tujuan kami,” cuitnya.
Film produksi MNC Pictures milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo ini menjadi perbincangan karena latar belakang yang dipilih masih kontroversial. Tragedi Mei 1998 masih bernuansa politik kuat, namun Lukman ingin menyoroti sisi lain.
Hary Tanoe pernah bergabung dengan Partai Nasional Demokrat yang diketuai Surya Paloh, sebelum mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden bersama mantan Panglima ABRI Wiranto melalui Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Ia kemudian mendekati Partai Gerindra pimpinan mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto pada Pilpres Juli 2014.
Film Di belakang 98 sendiri bersama pendatang baru di dunia perfilman Indonesia, Chelsea Islan dan Boy William. Chelsea berperan sebagai aktivis pemuda bernama Diana, sedangkan Boy berperan sebagai pacar Diana, Daniel, seorang mahasiswi keturunan Tionghoa.
Lukman pun mengajak dua teman baik aktornya, Fauzi Baadila dan Donny Alamsyah, sebagai anggota militer. Lukman, Fauzi, dan Donny sudah pernah berakting di film 9Naga.
Pemeran tokoh Teuku Wikana pun ditunjuk untuk memperkuat film ini. Selain itu, aktor senior Verdi Solaiman dan mantan putri Indonesia, Alya Rohali, berperan sebagai pejabat rumah tangga istana.
Kiprah Lukman di dunia perfilman cukup matang dan terbukti mumpuni. Berbagai peran ia coba, mulai dari broker perempuan Pernikahan Kontrakseorang pria dengan autisme Malaikat juga tahutokoh agama di Sang Pencerahaktivis di Gie, dan mahasiswa kalem Belitung, Ikal di Sang Pemimpi.
Dari situlah putra musisi Idris Sardi itu mempunyai ketrampilan menjadi sutradara. Ia juga tak segan-segan memilih lembaga kontroversial. Tampaknya Lukman sudah siap dengan segala konsekuensinya.
Di belakang 98 akan mulai tayang di bioskop pada 15 Januari. —Rappler.com