• November 23, 2024

Seperti apa tipikal pengguna internet seluler di Indonesia?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Baidu Indonesia merilis white paper yang memberikan wawasan mengenai tren pengguna ponsel di Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Sekitar jam 1 siang, tepat setelah makan siang, dan rata-rata pengguna internet seluler di Indonesia akan memeriksa ponsel pintar Android-nya dan menjalankan aplikasi jejaring sosial.

Ia masih muda, mungkin berusia di bawah 25 tahun, dan berpenghasilan kurang dari Rp3 juta per bulan. Namun dia bermimpi membeli smartphone Android yang lebih baik jika dia bisa.

Hal-hal tersebut, menurut riset yang dilakukan Baidu Indonesia pada September 2014, merupakan ciri-ciri terpenting pengguna Internet di Indonesia. Raksasa internet asal Tiongkok ini memasuki pasar Indonesia tahun lalu dan meluncurkan versi lokal dari portal terpadu mereka hao123.com ditambah aplikasi seluler dan desktop.

Country manager Indonesia Bao Jianjei mempresentasikan buku putih mengenai penelitian tersebut pada hari Rabu 26 November di konferensi Startup Asia Jakarta yang diselenggarakan oleh Tech in Asia. Versi lengkapnya, kata dia, akan dirilis akhir pekan ini, namun white paper sudah memberikan wawasan menarik.

Misalnya, 44,8% dari 11.458 responden dalam survei Baidu mengatakan pengalaman Internet pertama mereka adalah melalui ponsel pintar.

Dan ada kemungkinan 80% harga smartphone di bawah Rp3 juta. Namun ponsel termurah tidak selalu menang. Sekitar 33,5% ponsel pintar milik responden dalam survei Baidu berharga antara Rp1,5 juta hingga Rp3 juta, dan 29,1% antara Rp1 juta hingga Rp1,5 juta.

Apa merek ponsel ini? Samsung masih unggul, dan Blackberry berada di posisi kedua. Dan 87,3% mengatakan smartphone mereka berikutnya adalah Android, semoga sedikit lebih mahal – sepertinya anggaran rata-ratanya adalah Rp2,9 juta – dibandingkan yang mereka miliki saat ini.

Apa yang mereka lakukan saat online? Tidak mengherankan, 84,2% mengatakan mereka mengakses jejaring sosial, dan penelusuran berada di urutan kedua.

Namun, ada kabar buruk bagi pengembang aplikasi karena browser seluler tampaknya masih lebih disukai daripada membuka aplikasi. Hampir 40% mengatakan mereka hanya menggunakan 1-2 aplikasi secara rutin, dan 78,3% mengatakan mereka menggunakan browser beberapa kali sehari – termasuk mengakses jejaring sosial dan membaca berita.

Kapan mereka online? Selain setelah makan siang, jam 7 malam adalah jam sibuk berikutnya untuk penggunaan internet seluler – mungkin saat terjebak kemacetan dalam perjalanan pulang.

Menariknya, 95,2% dari seluruh responden mengatakan bahwa mereka menggunakan internet seluler padahal sebenarnya mereka tidak sedang menggunakan ponsel, melainkan hanya di rumah. – Rappler.com

login sbobet