• November 25, 2024

Jokowi fokus mengurus perekonomian dan belum meminta maaf kepada para korban tragedi 1965

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menurut Seskab, Jokowi tidak pernah menyatakan akan meminta maaf

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo dikabarkan tidak akan meminta maaf kepada keluarga dan korban tragedi Gerakan 30 September 1965.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir usai bertemu Jokowi di Istana Negara pada Selasa, 22 September.

“Sama sekali tidak ada agenda, saya bahkan tidak memikirkannya,” ujarnya Haedar Meniru Jokowi.

“Masalah yang berkembang mengenai permintaan maaf pemerintah telah diselesaikan. “Presiden tidak akan melakukan itu, apalagi meminta maaf,” ujarnya.

Pernyataan maaf tersebut disampaikan Jokowi kepada para korban tragedi tersebut dalam pidato kenegaraannya pada 14 Agustus lalu di hadapan wakil rakyat di Senayan, Jakarta.

Namun, Jokowi tidak pernah secara tegas menyebutkan klausul permintaan maaf dalam pidatonya.

Kedengarannya seperti ini:

“Saat ini Pemerintah sedang berusaha mencari solusi yang paling bijaksana dan paling mulia dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di tanah air.

Pemerintah menginginkan rekonsiliasi nasional agar generasi mendatang tidak terus menerus menanggung beban sejarah masa lalu. Anak bangsa harus bebas menatap masa depan yang terbuka lebar. “Semua ini merupakan langkah awal pemerintah dalam menjaga kemanusiaan di nusantara.”

Meski tidak pernah disebutkan secara spesifik, namun yang dimaksud dengan kasus pelanggaran HAM di tanah air secara umum meliputi tragedi Gerakan 30 September 1965 dan tragedi Mei 1998.

Mengapa Jokowi enggan meminta maaf?

Kata Presiden, kalau kita (pemerintah) minta maaf, kita akan berhadapan dengan NU (Nahdatul Ulama), Muhammadiyah, TNI (Tentara Nasional Indonesia), kata Haedar yang disampaikan Jokowi.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan Jokowi tidak pernah membahas permintaan maaf dalam rapat Kabinet.

Menurut Pramono, Jokowi saat ini fokus pada peningkatan perekonomian.

“Yang kita pikirkan saat ini adalah bagaimana permasalahan ekonomi global yang menimpa Indonesia bisa segera diselesaikan, langkah apa yang harus diambil,” kata Pramono.

Jokowi saat ini lebih fokus pada isu deregulasi.

“Jadi saya tidak yakin apakah kata-kata itu berasal dari dia sendiri. “Pasti karena mungkin ada peserta dari Muhammadiyah yang bertanya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan kepada Rappler, Jokowi tidak berencana meminta maaf.

“Juga tidak ada rencana dari awal,” ujarnya. —Rappler.com

BACA JUGA:

rtp live slot