• October 16, 2024

Tarif bea masuk Indonesia termasuk yang terendah di dunia

Ide kenaikan bea masuk datang dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

Tak heran jika konsumen Indonesia banyak yang membeli produk impor. Usulan kenaikan tarif sejumlah barang impor datang dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan.

“Kami di Kementerian Keuangan sedang membuat regulasi agar daftar yang diajukan bisa dikenakan bea masuk saat masuk ke Indonesia,” kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Ia menjawab diskusi di grup WhatsApp alumni Eisenhower Fellowship di Indonesia. Saya meminta izin kepada Bambang untuk memposting jawaban itu.

Pekan lalu, pemerintah mengumumkan melalui Peraturan Menteri Keuangan No.132/PMK.010/2015 yang merupakan perubahan ketiga atas PMK No. 213/PMK.011/2011 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi dan Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor.

Aturan tersebut berlaku mulai 23 Juli 2015. Bambang menandatangani aturan tersebut pada 8 Juli dan diundangkan pada 9 Juli oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona Laoly.

Coba kita lihat daftar barang impor yang kena kenaikan tarif, daftarnya cukup panjang. Bagi yang tidak menyukai minuman beralkohol, mungkin tidak keberatan jika pemerintah mengenakan pajak impor sebesar 150 persen.

Kenaikan bea masuk bukan karena ingin menaikkan pajak, tapi untuk melindungi industri dalam negeri, kata Bambang. Dia menanggapi komentar yang menunjukkan bahwa pemerintah secara agresif mengumpulkan pajak untuk mendapatkan simpanan. Malah perekonomian melemah, daya beli masyarakat anjlok. Kenaikan bea masuk akan mempengaruhi harga barang.

Di antara barang impor yang tarifnya dinaikkan adalah:

  • Kopi (20%)
  • teh (20%)
  • Sosis/daging olahan (30%)
  • Pakaian bekas dan barang bekas (35%)
  • Rok dalam, celana, piyama, baju rumah, bahkan pakaian renang (25%)
  • Kaos oblong, singlet, rompi (25%)
  • Anyaman bambu dan rotan (25%)
  • Sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan (20%)
  • permen karet (20%)
  • Bagian daging termasuk sosis dan olahannya (30%)
  • Makanan Laut Kalengan (20%)

Ada yang memprotes karena barang-barang tersebut lebih banyak dikonsumsi oleh kalangan menengah. Kelas menengah menjadi sasaran kenaikan pajak seiring bertambahnya jumlah barang.

Dalam acara halal bi halal bersama media, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan betapa besarnya pasar Indonesia hanya menjadi tempat menjual produk impor berkualitas rendah.

“Kami disuruh konsumsi barang KW impor,” kata Rachmat.

Ia pun sedih karena banyak daging limbah impor yang beredar di pasaran. “Di negara lain, itu dibuang. “Selain berdampak buruk bagi kesehatan karena kolesterolnya tinggi, kami ragu apakah pengolahan makanan seperti itu aman bagi masyarakat kami,” kata Rachmat. Tampaknya hal ini juga berlaku untuk produk kaleng impor.

Saya membenarkan ucapan Bambang soal usulan daftar barang dari Menteri Perindustrian. “Betul. Pemerintah ingin melindungi industri dalam negeri, termasuk industri makanan dan minuman,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husein saat saya hubungi, Minggu malam, 26 Juli.

Terdapat 154 item tarif yang diusulkan kenaikan bea masuknya dari total 194 item tarif produk pertanian. Selain kopi dan teh, ada juga es krim, makanan olahan daging dan ikan, serta tepung dan makanan olahan berbahan gandum yaitu berbagai jenis roti.

Saleh Hussein tidak khawatir kenaikan bea masuk akan diprotes negara mitra dagang. Peningkatan tersebut didasarkan pada kerangka kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership, yaitu kerja sama ASEAN dengan enam negara mitra yaitu Tiongkok, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, India, dan Jepang.

“Rata-rata bea masuk di Indonesia termasuk yang terendah di dunia. “Tidak heran jika produk dalam negeri kita selama ini kalah saing dibandingkan produk impor, terutama dari China,” kata Bambang.

Ia menilai kebijakan kenaikan tarif ini tidak sejalan dengan prinsip yang dikembangkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan mempunyai semangat yang sama terhadap pengembangan industri dalam negeri. “Untuk industri kecil yang membutuhkan pendampingan desain, misalnya, kami akan mendatangkan pelatih desainer dari luar negeri, termasuk Amerika dan Eropa,” kata Rachmat.

Kementerian Perdagangan akan mengubah fungsi Pusat Pengembangan Ekspor Indonesia menjadi Pusat Desain Regional Jakarta. Desain pakaian, produk kulit dan bahkan kemasan makanan akan dipertimbangkan.

“Kita harus memikirkan ekspor dan bersaing di pasar luar negeri, sekaligus memperkuat pasar dalam negeri. “Konsumsi produk dalam negeri meningkat,” kata Rachmat. —Rappler.com

Uni Lubis adalah jurnalis senior dan Eisenhower Fellow. Dapat disambut di @UniLubis.


Data SGP