Tuan Louis Van Gaal tidak lagi ‘panic buy’
- keren989
- 0
Manchester United membeli tiga pemain baru di bursa transfer. Perilaku ini sama seperti awal musim lalu ketika Tuan Louis van Gaal membeli enam pemain. Apa yang berbeda kali ini?
JAKARTA, Indonesia – Pada musim 2014-2015, Louis van Gaal menandai dimulainya rezimnya di Manchester United dengan perekrutan pemain besar-besaran. Enam pemain dibeli.
Mereka adalah Radamel Falcao, Angel Di Maria, Luke Shaw, Ander Herrera, Daley Blind dan Marcos Rojo. Banyak yang menganggap pembelian besar-besaran ini sebagai sebuah hal yang wajar pembelian panik.
United yang musim sebelumnya gagal total bersama David Moyes, ingin segera kembali ke jalur kemenangan bersama Van Gaal. Solusinya adalah dengan membeli pemain mahal.
Namun, beberapa pemain harganya terlalu mahal.
Punggung penuh Luke Shaw misalnya. Pemain yang didatangkan dari Southampton ini dibandrol dengan harga yang kemahalan sebesar GBP 30 juta atau setara Rp 619 miliar. Usianya masih 19 tahun dan belum punya banyak pengalaman.
Manajer Chelsea Jose Mourinho tertarik untuk mengontraknya. Harga yang terlalu mahal membuat Mourinho pensiun. “Pemain seperti dia dengan harga setinggi itu akan merusak keseimbangan di dalam klub,” ujarnya saat itu.
Sedangkan striker Radamel Falcao hanya direkrut sebagai pemain pinjaman. Biaya per musimnya dilaporkan sebesar GBP 6 juta atau setara Rp 123 miliar. Sayangnya, dia efisien. Dia hanya mencetak empat gol sepanjang musim 2014-2015.
Selain mereka, ada lagi Angel Di Maria. Dana transfernya memecahkan rekor pembelian pemain tertinggi yang dilakukan klub Inggris. Ia dilepas Real Madrid seharga GBP 59,7 atau setara Rp 1,2 triliun.
Adalah baik jika Kolumnis sepak bola Daily Mail, Martin Samuel disebut pembelian besar-besaran jika pembelian panik. “Pembelian Falcao dan Angel Di Maria menunjukkan kepanikan United. Uang yang mereka keluarkan terbuang percuma,” ujarnya.
Legenda United Gary Neville pun mengungkapkan hal serupa. “United telah membeli pemain yang tidak sesuai dengan filosofi klub. “Dengan harga yang sama atau sedikit lebih tinggi, pemain yang jauh lebih baik bisa didatangkan,” kata Neville Olahraga Langit.
‘Pembelian cerdas’ Schweinsteiger
Ia menyambut musim 2015-2016 sebagai tahun keduanya di United, Pak Van Gaal kembali membeli pemain. Kali ini ada tiga pemain baru yang didatangkan. Mereka sayap Memphis Depay, gelandang Bastian Schweinsteiger, dan punggung penuh Matius Darmian.
Depay akan memberikan persaingan untuk Angel Di Maria. Atau bahkan sebagai persiapan keberangkatannya sayap Argentina (Paris Saint-Germain dikabarkan sudah melirik Di Maria).
#muk telah mencapai kesepakatan dengan Bayern Munich untuk merekrut Bastian Schweinsteiger. Lagi: http://t.co/NCru8O7KVU pic.twitter.com/DT8T5QYS4T
— Manchester United (@ManUtd) 11 Juli 2015
Schweinsteiger akan menjadi jenderal lini tengah United. Hingga saat ini lini tengah United kerap menjadi incaran lawan. Posisi Schweinsteiger sebagai gelandang jangkar bisa memperkuat pertahanan sekaligus menginisiasi serangan.
Level Schweinsteiger juga tidak diragukan lagi. Dia adalah pemain elit dengan banyak gelar, termasuk Piala Dunia dan Liga Champions.
Schweinsteiger memenangkan hampir semua trofi bersama Klub dan Negara! #MUFC pic.twitter.com/wSJrBevn23
— Manchester United (@ManUtds_News) 11 Juli 2015
Schweinsteiger pun membuktikan mampu beradaptasi dengan berbagai skema pelatih. Sejak bergabung dengan tim senior Bayern Munich pada 2002, Schweinsteiger sudah berganti tujuh pelatih. Sebelum United, Van Gaal menanganinya pada 2009-2011.
Karena itu, kimia antara Van Gaal dan Schweinsteiger tidak ada keraguan. Apalagi Schweinsteiger juga dibeli dengan harga moderat yakni GBP 15 juta atau sekitar Rp 309 miliar.
United tidak lagi bermain seperti donat
Lini tengah kerap menjadi titik lemah klub berjuluk Setan Merah itu. Bahkan, ada pula yang menyindir dengan menyebut United bermain seperti donat. Tebal di bagian tepinya, namun berlubang di bagian tengahnya. Van Gaal beberapa kali harus memperkuat lini tengah dengan menempatkan striker Wayne Rooney sedikit di belakang.
Hingga saat ini, posisi gelandang jangkar diisi oleh Michael Carrick. Namun performa sang pemain mulai menurun seiring memasuki usia pensiun. Carrick berusia 34 tahun bulan ini.
Kehadiran Schweinsteiger pun membangkitkan harapan para penggemar. Kehadirannya sungguh menjanjikan. Tak ada salahnya jika para penggemar menyambutnya dengan gembira.
Ini lebih baik @ManUtd penandatanganan yang bagus #Schweinsteiger. 4 minggu hari ini sampai awal #Liga Primer
— Tommy T (@Tomfica) 11 Juli 2015
Namun, ada juga yang meragukannya.
Schweinsteiger adalah rekrutan hebat untuk United – 5 TAHUN LALU! Melewati prime dan lebih dari 30? Apa yang sedang dilakukan LVG? ManU perlu maju.
— Ken Hirt (@hirtme) 11 Juli 2015
Schweinsteiger bisa saja pembelian cerdas Van Gaal musim ini. Selanjutnya penambahan talenta muda Italia yang dibeli Matteo Darmian dari Torino. Harganya juga tergolong wajar untuk pemain timnas Italia tersebut, yakni GBP 12,9 juta atau setara Rp 266 miliar.
Matteo Darmian berwarna merah! #Selamat DatangMatteo pic.twitter.com/T5YbvJLj1M
— Manchester United (@ManUtd) 11 Juli 2015
Tugas Van Gaal di bursa transfer belum selesai. United masih membutuhkan seorang striker.
Falcao pindah ke Chelsea sedangkan Robin van Persie pindah ke Fenerbahce. Javier Hernandez yang dipinjamkan ke Real Madrid juga gagal memenuhi ekspektasi Van Gaal. Kemungkinan dia dibebaskan sangat besar.
Memang masih ada Wayne Rooney. Namun, United tak mungkin hanya mengandalkan produksi gol dari bomber timnas Inggris tersebut.—Rappler.com