• October 7, 2024
PH Army Kerahkan Anjing Pelacak K9 untuk Memburu Teroris

PH Army Kerahkan Anjing Pelacak K9 untuk Memburu Teroris

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Anjing-anjing terlatih ini akan membantu melacak sandera Jerman yang diancam akan dibunuh oleh kelompok teroris Abu Sayyaf untuk mendukung ISIS

MANILA, Filipina – Militer Filipina akan mengerahkan anjing pelacak K9 ke provinsi Sulu di Mindanao untuk membantu melacak sandera Jerman yang diancam akan dibunuh oleh kelompok teroris Abu Sayyaf untuk mendukung Negara Islam (ISIS), Letnan Kolonel Harold, juru bicara angkatan bersenjata. kata Cabunoc.

“Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dunit yang berbeda untuk mengumpulkan unit pelacak K9 untuk membantu melacak bandit Abu Sayyaf yang diyakini menyandera Jerman. Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan kepada mereka, yang mungkin mengarah pada pembebasan atau penyelamatan para sandera dalam tekanan tersebut,” kata Cabunoc kepada wartawan, Senin, 6 Oktober.

Unit pelacak K-9 seukuran kompi yang terdiri dari 10 tim dijadwalkan berangkat ke Komando Mindanao Barat (Westmincom) pada Selasa pagi, 7 Oktober, kata Cabunoc.

Kedua sandera asal Jerman tersebut diwawancarai di radio pekan lalu untuk menyuarakan permohonan mereka kepada pihak berwenang. Abu Sayyaf mengancam akan membunuh salah satu dari mereka kecuali a Uang tebusan sebesar P250 juta ($5,62 juta, 4,4 juta euro) telah dibayarkan.

Kelompok teroris tersebut juga ingin Jerman berhenti membantu Amerika Serikat dalam memerangi kelompok ISIS di Irak dan Suriah, yang mana Abu Sayyaf telah berjanji setia kepada mereka. (BACA: Sandera Abu Sayyaf asal Jerman mengajukan banding ke pihak berwenang)

Tentara Filipina sebelumnya mengirimkan sekitar 1.000 lebih tentara tambahan ke Sulu. Selain anjing pelacak, tentara juga bertujuan untuk menekan Abu Sayyaf, yang diyakini bergerak bebas di provinsi tersebut, dan mengurung mereka di wilayah yang lebih kecil, kata Cabunoc.

Anjing pelacak akan membantu pasukan memastikan pergerakan mereka akurat, katanya.

“Kepala Staf meyakinkan bahwa perhatian utama AFP adalah membuat operasi ini seaman mungkin bagi para sandera,” tambah Cabunoc.

Dia mengutip sebuah kasus pada tahun 2000 ketika tekanan militer terhadap Abu Sayyaf memaksa mereka untuk melepaskan anggota Perang Salib Keajaiban Yesus tanpa baku tembak.

“Mereka berjalan dengan bebas. Merekalah yang menentukan kecepatannya. Kitalah yang harus mendikte kecepatannya,” ujarnya.

Operasi militer tersebut juga dimaksudkan untuk menyelamatkan sandera lainnya, menurut Cabunoc.

Cabunoc mengatakan militer juga akan terus bekerja sama dengan komite manajemen krisis lokal untuk menjamin pembebasan para sandera. – Carmela Fonbuena/Rappler.com

Pengeluaran Hongkong