Tigerair Filipina berubah menjadi Cebgo
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Cebu Pacific mengubah nama Tiger Airways Filipina dalam upaya menyederhanakan operasinya dan memanfaatkan saluran dan jaringan distribusi
MANILA, Filipina – Cebu Air Incorporated (Cebu Pacific) telah mengganti nama anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Tiger Airways Philippines (Tigerair Philippines) menjadi Cebgo, lebih dari setahun setelah diakuisisi oleh maskapai penerbangan berbiaya rendah yang terdaftar di bursa.
Cebu Pacific menghabiskan $15 juta untuk mengakuisisi 100% Tigerair Filipina, termasuk 40% saham Tiger Airways Holdings Limited di Singapura pada Maret 2014.
Michael Ivan Shau, presiden dan CEO Cebgo, mengatakan perubahan logo maskapai ini menggunakan warna Cebu Pacific untuk lebih mencerminkan hubungan maskapai dengan perusahaan induknya.
Dia menambahkan bahwa merek baru Cebgo dengan jelas mengidentifikasi layanan berbiaya rendah sebagai bagian dari grup CEB, sehingga semakin menyederhanakan operasinya.
“Cebgo akan terus memanfaatkan saluran distribusi dan jaringan CEB, dan bekerja sama untuk melayani lebih banyak tamu,” kata Shau.
Tim Cebgo sudah mulai mengadakan permainan menyenangkan di pesawat pada bulan Mei untuk menyatukan pengalaman penerbangan grup Cebu Pasifik. Staf penerbangan dan darat akan mengenakan seragam Cebgo dalam beberapa bulan.
Cebgo akan terus mengoperasikan penerbangan di Bandara Internasional Ninoy Aquino Terminal 4 (NAIA 4) dan Bandara Internasional Clark di Pampanga.
Cebgo terbang ke 16 tujuan termasuk Bacolod, Butuan, Cagayan de Oro, Clark, Cebu, Davao, General Santos, Iloilo, Kalibo, Legazpi, Manila, Roxas, Puerto Princesa, Tacloban, Tagbilaran dan Hong Kong.
Maskapai ini juga mengangkut 1,3 juta penumpang domestik pada tahun 2014, naik 34% dari 970.000 penumpang pada tahun 2013. Cebu Pacific dan Tigerair Filipina menerbangkan 16,87 juta penumpang tahun lalu atau naik 17,5% dari 14,35 juta pada tahun 2013.
Dalam analisis baru-baru ini, lembaga pemikir regional Center for Asia Pacific Aviation (CAPA) mengatakan bahwa maskapai berbiaya rendah ini telah menguasai 60% pangsa pasar domestik dibandingkan dengan kurang dari 30% pada satu dekade lalu setelah mengakuisisi Tigerair Filipina.
CAPA menambahkan bahwa keputusan Cebu Pacific untuk mengakuisisi Tigerair Filipina terbukti sukses karena dengan cepat mengubah maskapai tersebut sembari menggunakan anak perusahaan barunya untuk lebih meningkatkan pangsa pasar domestiknya. – Rappler.com