• November 23, 2024
Indonesia mengatakan wilayahnya aman, meski ada peringatan teror

Indonesia mengatakan wilayahnya aman, meski ada peringatan teror

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kepala intelijen Indonesia mengatakan tidak ada indikasi kuat untuk menjelaskan bagaimana atau mengapa Australia mengeluarkan peringatan tersebut

JAKARTA, Indonesia – Indonesia aman, kata para pejabat pada Rabu, 7 Januari, sebagai tanggapan atas peringatan yang dikeluarkan Amerika Serikat dan Australia tentang kemungkinan serangan teroris di negara tersebut.

Faktanya, mereka mengaku tidak mengetahui alasan peringatan ancaman tersebut dikeluarkan.

Kedutaan Besar AS di Jakarta pada 3 Januari memperingatkan warganya akan potensi ancaman di Surabaya, Jawa Timur. Pada hari Selasa, Pada tanggal 6 Januari, Australia juga menyarankan warganya untuk “berhati-hati” di Indonesia, termasuk Bali.

“Kami terus menerima informasi yang menunjukkan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia, yang dapat terjadi kapan saja,” kata warga Australia tersebut. saran perjalanan dikatakan.

Namun Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan Australia hanya mengikuti jejak AS dalam mengeluarkan peringatan ancaman tersebut.

“Mereka baru mengadopsinya dari Amerika. AS yang mengatakannya, dan (Australia) hanya mengikuti,” ujarnya.

Purdijatno menambahkan, kementerian belum menerima laporan dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan polisi yang mengindikasikan kemungkinan adanya ancaman.

“Tetapi bukan berarti kita mengabaikannya. Artinya kita harus lebih berhati-hati. Saya minta polisi, BIN, dan TNI lebih berhati-hati,” ujarnya.

Kepala intelijen Marciano Norman mengatakan pada hari Rabu bahwa dia telah menghubungi timpalannya dari Australia.

“Soal travel warning, kami sudah cek ke Australia. Namun berdasarkan pantauan kami, situasi di Surabaya terkendali. Polisi setempat sedang melakukan tindakan pengamanan,” kata Norman.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena kami sendiri telah mengambil tindakan pencegahan.”

Norman menambahkan, tidak ada indikasi kuat untuk menjelaskan bagaimana atau mengapa Australia mengeluarkan peringatan tersebut, dan dia yakin peringatan tersebut akan dicabut nantinya.

Indonesia telah melakukan tindakan keras terhadap kelompok-kelompok ekstremis selama satu dekade terakhir menyusul serangan terhadap sasaran-sasaran Barat, termasuk pemboman Bali pada tahun 2002 – sebuah kampanye yang dianggap melemahkan jaringan-jaringan utama kelompok tersebut.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang telah menyatakan keprihatinan bahwa gelombang simpatisan jihadis potensial muncul dari negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Secara total, diperkirakan 514 warga Indonesia pergi ke Suriah dan Irak untuk berperang bersama militan ISIS.

Enam orang – termasuk pasangan dan anak mereka yang berusia 10 tahun – ditangkap di bandara Jakarta pada akhir Desember karena mencoba melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS.

Sejumlah besar umat Islam di seluruh dunia tertarik pada kelompok radikal tersebut, yang tahun ini mendeklarasikan kekhalifahan yang mencakup wilayah yang mereka rebut di Suriah dan Irak. – dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com

togel hongkong