• October 9, 2024

27 LGU gagal menyampaikan penerimaan K2, laporan pengeluaran

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Iklan pengawasan pajak Departemen Keuangan mempermalukan 19 kota, 8 provinsi karena tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran secara elektronik

MANILA, Filipina – Sembilan belas kota dan 8 provinsi gagal mengajukan laporan penerimaan dan pengeluaran elektronik (eSRE) yang diwajibkan untuk kuartal kedua tahun 2015.

Dalam iklan pengawasan pajak yang dirilis pada Rabu, 12 Agustus, Departemen Keuangan (DOF) menyatakan: “Berapa pendapatan yang berhasil dihimpun kota dan provinsi selama kuartal kedua tahun ini? Bagaimana dana tersebut digunakan? Anda tidak akan pernah tahu kecuali Anda meminta laporan.”

Daftar kota yang tidak patuh meliputi: Angeles, Cavite, Guihulngan, Ilagan, Imus, Mabalacat, Malolos, Marawi, Masbate, Naga di Cebu, Puerto Princesa, Roxas, Santa Rosa, Sorsogon, Surigao, Tabuk, Tagbilaran, Talisay di Cebu , dan Toledo.

Provinsi yang tidak patuh adalah Biliran, Lanao del Sur, Maguindanao, Negros Oriental, Sultan Kudarat, Sulu, Tawi-Tawi dan Samar Barat.

Seluruh bendahara provinsi, kota, dan kota diharapkan menyerahkan eSRE triwulan kedua paling lambat tanggal 20 Juli, sesuai dengan Surat Perintah Departemen DOF No. 08-2011.

Sepenuhnya patuh

Hanya kota di Wilayah I dan IX yang telah mencapai kepatuhan 100%, sedangkan hanya provinsi di Wilayah II, IV-B, VI, IX, dan XIII yang memenuhi kepatuhan penuh.

DOF sebelumnya mengatakan pihaknya mengharuskan penilai untuk beralih ke pelaporan elektronik mengenai penilaian dan penilaian properti konsolidasi di unit pemerintah daerah (LGU) masing-masing mulai 10 Juli, tepat pada saat laporan triwulan kedua mereka.

Persyaratan ini sejalan dengan tujuan untuk mengoptimalkan pemungutan pajak bumi dan bangunan (RPT) di LGU sebagai sumber pendapatan yang stabil dan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi fiskal daerah.

“Lemahnya penegakan pemungutan dan tidak dilakukannya penyesuaian nilai properti oleh LGU menjadi dua penyebab terus menurunnya rasio RPT terhadap PDB (produk domestik bruto) dari 0,48% pada tahun 2003 menjadi hanya 0,36% pada tahun 2013,” ungkapnya. Cesar V, Menteri Keuangan. Kata Purisima tadi.

“LGU ketinggalan dalam menangkap lonjakan sektor real estat dan konstruksi dalam beberapa tahun terakhir melalui pajak properti untuk membantu mendanai layanan lokal dan kebutuhan investasi modal mereka,” tambahnya. – Rappler.com

Pengeluaran SGP hari Ini