• November 25, 2024

Bungkus Indonesia: 7 Oktober 2014

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Laporan mengidentifikasi korban WNI dalam kasus pembunuhan mengerikan di Australia, polisi Bali melarang protes di Bali Democracy Forum, polisi Jakarta menyebut penyair terkenal sebagai tersangka pemerkosaan, dan masih banyak lagi

JAKARTA, Indonesia – Pengunduran diri resmi Presiden terpilih Joko Widodo sebagai Gubernur Jakarta dan kasus pembunuhan mengerikan di Australia yang melibatkan seorang pekerja seks transeksual Indonesia menjadi berita utama kami di Indonesia beberapa hari terakhir.

1. Jokowi menyelesaikan persyaratan administrasi terakhir sebelum pelantikan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dengan suara bulat menerima pengunduran diri Presiden terpilih Joko “Jokowi” Widodo sebagai gubernur Jakarta pada Senin, 6 Oktober. Keputusan tersebut bertentangan dengan spekulasi bahwa DPRD, yang mayoritas dikuasai oleh partai-partai yang terkait dengan kandidat presiden yang kalah, Prabowo Subianto, akan memblokir persyaratan administratif akhir sebelum pelantikan Jokowi sebagai presiden ke-7 Indonesia pada tanggal 20 Oktober. Namun, mereka mengomentari komitmen Jokowi terhadap ibu kota dan menyarankan aturan yang lebih ketat mengenai masa jabatan gubernur dan wakil gubernur untuk mencegah hal serupa terjadi lagi. Di antara dilaporkan. Mantan wakil Jokowi, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, kini menjabat sebagai penjabat gubernur dan akan segera dilantik secara resmi sebagai gubernur.

2. Korban pembunuhan mengerikan di Australia adalah ‘pekerja seks transeksual kelas atas Indonesia’

Korban dalam kasus pembunuhan-bunuh diri yang mengerikan di Australia, di mana bagian tubuh diduga ditemukan sedang dimasak di atas kompor di sebuah apartemen di Brisbane, diyakini adalah transgender Indonesia Mayang Prasetyo. Menurut laporan tersebut, Mayang memasarkan dirinya secara online sebagai “waria Asia kelas atas”, yang mengenakan biaya hingga $500 per jam untuk jasanya, untuk menghidupi keluarganya di provinsi Lampung, Indonesia. Pada hari Sabtu, polisi menanggapi keluhan tentang bau tidak sedap yang berasal dari apartemen. Koki Australia Marcus Peter Volke, yang dinikahi Mayang, Dia diketahui telah melarikan diri ketika polisi tiba sebelum menggorok lehernya, lapor Courier Mail. Mayatnya kemudian ditemukan di jalan terdekat. Baca cerita Rappler selengkapnya.

3. Tidak diperbolehkan melakukan protes selama Bali Democracy Forum

Polda Bali pada Senin menyatakan tidak akan mengizinkan segala bentuk protes atau demonstrasi selama Bali Democracy Forum ke-7 pada Jumat dan Sabtu 10-11 Oktober. Ini adalah kali terakhir forum ini diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang memulainya pada tahun 2008. Ironisnya, pertemuan tersebut akan diadakan di tengah kritik bahwa ia gagal mempertahankan demokrasi di Indonesia dengan disahkannya undang-undang yang mengarahkan pemilihan pejabat daerah. Sebanyak 4.600 personel TNI dan Polri akan dikerahkan pada ajang internasional yang dihadiri oleh Presiden Filipina Benigno Aquino III, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, menurut Pos Jakarta.

4. Penyair terkenal Indonesia dijadikan tersangka pemerkosaan

Polisi di Jakarta pada hari Senin menetapkan penyair terkenal Sitok Srengenge sebagai tersangka pemerkosaan, hampir setahun setelah seorang mahasiswa Universitas Indonesia mengajukan permohonan. tuduhan pelecehan seksual terhadap dirinya. Mahasiswa tersebut mengaku Sitok mengundangnya ke kamar sewaannya untuk mendiskusikan acara universitas pada bulan Maret 2013, memberinya minuman beralkohol dan memperkosanya. Dua perempuan lain kemudian maju ke depan, yang satu mengatakan Sitok memaksanya dengan puisi dan yang lainnya mengatakan dia berhasil melarikan diri. Baca laporan selengkapnya di Jakarta Globe.

TIDAK UNTUK NON-MUSLIM.  Anggota Front Pembela Islam (FPI) melakukan protes di Jakarta pada Maret 2011.  File foto oleh AFP

5. Akankah Ahok akhirnya berhasil membubarkan FPI?

Banyak yang mengatakan akan melakukannya, namun tidak ada yang berhasil membubarkan kelompok militan Front Pembela Islam (FPI) yang terkenal kejam itu. Namun kali ini penjabat Gubernur Jakarta yang keras kepala, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, yang mengeluarkan peringatan tersebut. Setelah protes keras FPI terhadap dirinya pada hari Jumat, Ahok mengatakan semua organisasi yang menciptakan anarki dan berupaya mengubah Pancasila dan konstitusi harus dibubarkan. “Kami sedang mencari cara untuk membubarkannya,” kata Ahok Tempo.co. FPI reaksi? Silakan saja, kalau bisa, kata Muchsin Alatas, Ketua FPI. – Rappler.com

Hk Pools