• October 1, 2024

Red Tani: Lebih dari sekadar berpikir bebas

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Red Tani adalah Finalis Perintis Digital untuk Rappler Do More Awards

Apa itu aktivisme online? Bagaimana hal ini bisa diterjemahkan menjadi perubahan di dunia nyata?

Bagi finalis Digital Trailblazer Red Tani, jawabannya terletak pada pemikiran bebas.

Rooi adalah presiden dan pendiri Pemikir Bebas Filipina, sebuah organisasi yang menganjurkan akal, sains, dan sekularisme. Red mengatakan berpikir bebas adalah langkah pertama menuju pengembangan diri. Ia mengatakan prinsip berpikir bebas juga bisa menjadi langkah menuju pembangunan nasional.

“Ketika orang menggunakan kemampuan rasional mereka untuk mengambil keputusan, mereka menghasilkan keputusan yang lebih baik dibandingkan jika mereka tidak rasional atau tidak ilmiah… Ketika pemikiran bebas digunakan, kita mengalami kemajuan teknologi, kita mengalami kemajuan progresif dalam hal hukum,” kata Menyimpan.

Pemikir Bebas Filipina mulai online melalui milis dan forum. Mereka akhirnya mengadakan pertemuan dan interaksi tatap muka di mana mereka berdiskusi dan berdebat tentang isu-isu relevan di negara tersebut. Organisasi ini memiliki cabang di Luzon, Visayas dan Mindanao. Mereka juga memiliki cabang di universitas-universitas terkemuka di negara itu.

Tonton video profil Red dan finalis kategori Digital Trailblazer lainnya di bawah ini.

Bergerak lebih dari sekedar online

Selain diskusi online, kampanye kesadaran dan podcast, kelompok ini juga melakukan mobilisasi di ‘dunia nyata’ jika mereka mau.

“Jika isu tersebut benar-benar mempengaruhi kehidupan masyarakat, kami mendorong masyarakat untuk turun ke jalan, mengadakan protes, pergi ke Kongres untuk mendengarkan dengar pendapat di sana, untuk benar-benar membuat perbedaan,” tambahnya.

Kelompok ini secara aktif berpartisipasi dalam kampanye penerapan RUU Kesehatan Reproduksi, Pawai Kebanggaan LGBT, Pawai Melawan Sensor Seni, dan lain-lain.

“Kalau masyarakat sudah puas mengklik, kami rasa itu belum cukup. Masyarakat perlu membuat perbedaan di dunia nyata,” kata Tani.

Sains dan pendidikan

Tani percaya bahwa perlu lebih banyak lagi masyarakat Filipina yang menjadi pemikir bebas agar Filipina bisa maju. Namun ia mencatat bahwa tantangannya terletak pada sistem pendidikan kita, khususnya di bidang sains.

“Saya pikir sains tidak dianggap cukup penting dalam kurikulum kita saat ini. Menurut saya ilmu kritis tidak diajarkan sejak dini. Mungkin ada topik-topik yang sesuai dengan usia mengenai pemikiran kritis yang dapat diperkenalkan lebih awal,” katanya.

Tani juga menekankan pentingnya mengajar dan melibatkan siswa melalui berpikir kritis.

“Berpikir kritis itu bisa diajarkan, kalau tidak sejak dini baru diajarkan sama sekali, karena saya tahu ada beberapa sekolah yang tidak mengajarkan berpikir kritis… Berpikir bebas bisa lebih digalakkan jika hal-hal ini dilakukan,” tambah Tani.

Berpikir lebih banyak, berbuat lebih banyak

Tani mengatakan untuk berbuat lebih banyak harus selalu melampaui dunia online.

“Melakukan lebih banyak berarti tidak puas hanya dengan menyukai atau membagikan postingan. Ini bukan hanya tentang membaca judul dan paragraf pertama artikel. Ini tentang belajar lebih banyak dan berdebat tentang hal-hal yang ingin Anda pahami lebih lanjut,” katanya.

Dia percaya ini semua tentang tindakan. “Ini tentang turun ke jalan dan bertemu orang-orang yang terkena dampak masalah ini.”

Tani menambahkan, berbuat lebih banyak memerlukan keberanian untuk memperjuangkan kebebasan berpikir.

“Ini tentang meninggalkan konvensi konservatisme atau sekadar takut orang lain tidak setuju dengan apa yang Anda pikirkan. Ini tentang menjadi berani dan menantang konvensi dan hanya memikirkan diri sendiri.” – Rappler.com

Ikuti Tani Merah di Twitter: @RedTani

Angka-angka ini mencerminkan hasil tahap pemungutan suara publik yang dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober hingga 24 November 2013.

Skor akhir setiap finalis akan dihitung dari ff:

Suara publik – 40%
Suara panel – 60%
Jumlah – 100%

Data SDY