• November 28, 2024
Kematian anak di Indonesia menurun secara signifikan

Kematian anak di Indonesia menurun secara signifikan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Antara tahun 1990 dan 2015, Indonesia berhasil menyelamatkan lebih dari 5 juta anak

JAKARTA, Indonesia – Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil mencapai target Tujuan Pembangunan Milenium keempat setelah mencapai kemajuan signifikan dalam menurunkan angka kematian anak.

Menurut hal laporan global UNICEF yang baru, Indonesia menyelamatkan lebih dari 5 juta anak dari tahun 1990 hingga 2015, ketika angka kematian anak di bawah 5 tahun diturunkan menjadi 27 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 1990, angka kematian mencapai 85 per 1.000 kelahiran hidup.

Artinya, pada tahun 1990, terdapat 395.000 anak yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke 5 di Indonesia, dibandingkan dengan 147.000 anak pada tahun 2015.

Indonesia merupakan salah satu dari 24 negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah yang telah memenuhi target penurunan angka kematian anak sebesar dua pertiganya. Sebanyak 57 negara lainnya dalam kategori yang sama gagal memenuhi target.

“Menyelamatkan nyawa jutaan anak merupakan salah satu pencapaian besar Indonesia selama 25 tahun terakhir,” kata perwakilan UNICEF Gunilla Olsson. “Kemajuan ini adalah hasil dari tindakan berkelanjutan yang dilakukan oleh para pemimpin negara ini – untuk menjadikan penyelamatan nyawa anak-anak sebagai prioritas kebijakan dan untuk meningkatkan cakupan intervensi utama.”

Strategi yang digunakan Indonesia antara lain adalah perluasan cakupan imunisasi, pemberian ASI eksklusif, serta diagnosis dan pengobatan cepat penyakit-penyakit umum pada anak, yang juga turut dibantu oleh UNICEF.

Namun Olsson mengatakan masih banyak tantangan.

Ia mengatakan, masih ada 150.000 anak Indonesia yang meninggal setiap tahunnya sebelum ulang tahunnya yang ke-5. dan sebagian besar kemajuan yang dicapai dalam mengurangi angka kematian anak terjadi antara tahun 1990-2005.

“Angka-angka terbaru ini juga menyembunyikan kesenjangan yang signifikan di seluruh kepulauan yang beragam ini. Data yang tersedia menunjukkan bahwa angka kematian anak di Papua tiga kali lebih tinggi dibandingkan di Jakarta dan semakin banyak kesenjangan yang terjadi di seluruh kuintil kekayaan,” ujarnya.

Dia mengatakan Indonesia sekarang harus fokus pada penyebab rumit kematian anak, khususnya karena “hampir separuh kematian balita terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran dan dapat disebabkan oleh komplikasi kelahiran prematur, mati lemas, dan infeksi serius.”

Olsson berjanji Indonesia akan tetap berkomitmen untuk menurunkan angka tersebut lebih jauh lagi. – Rappler.com

Gambar anak dari stok foto

SGP Prize